Kota Bogor adalah kota berbasis jasa yang sejak dulu jadi tujuan wisatawan nusantara dan mancanegera. Industri pariwisata  termasuk yang dinamis dan menawarkan peluang turunan usaha  yang panjang. Pembangunan dunia pariwisata memberikan multiplier effect bagi perkembangan industri lainnya, misalnya: industri kuliner, industri kerajinan, industri  transportasi,  dan industri telekomunikasi.
Kami  ingin menjadikan wisata halal sebagai atraksi baru dan diperhitungkan di Kota Bogor serta komplemen terhadap wisata umum yang telah ada. Apalagi, Jawa Barat telah ditetapkan  Kementerian Pariwisata sebagai  satu dari 10 destinasi wisata halal prioritas nasional. Jakarta sebagai satu dari tiga gerbang masuk wisatawan yang mencari wisata ramah keluarga dan halal.  Dengan potensi belanja komunitas Muslim global yang tumbuh sekitar enam persen per tahun, wisata halal adalah 'tambang emas' baru industri jasa.
1. Bogor kota wisata halal.
Wisata Halal memiliki peluang dan prospek perkembangan yang cukup besar, mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar. Selain itu, tren peningkatan kunjungan wisata halal juga makin  meningkat.
Kekhususan dan keunggulan wisata halal adalah pada ketersediaan kebutuhan dasar wisatawan Muslim yakni resto/makanan halal, tempat ibadah sholat serta sarana bersuci yang bersih dan memadai (misalnya fasilitas toilet yang menyediakan bilas air), kemudian akomodasi, hotel, dan kelengkapan lain (misalnya spa dan kolam renang yang memperhatikan kebutuhan halal/syar'i).
Wisata halal sangatlah inklusif. Industri ini tidak membatasi pasar, justru meluaskan pasar karena menambah variasi tawaran destinasi dan atraksi wisata yang ada. Halal bisa digunakan oleh siapapun tanpa terbatas kepercayaan.
Melalui kerjasama kemitraan dan kolaborasi, program bogor kota wisata Halal direncanakan akan menghadirkan 11 Hotel Halal, 11 Pusat Jajanan Halal Kota Bogor, dan sertifikasi halal gratis untuk 1.001 UMKM Kuliner Kota  Bogor. Jaminan halal adalah daya saing non angka yang menjadi salah satu amunisi menembus pasar lokal maupun pasar nasional dan internasional.
2. Revitalisasi obyek wisata khas dan tempat bersejarah.
Sejalan dengan program prioritas pemerintah yang menjadikan sektor pariwisata sebagai unggulan ekonomi nasional, kami akan merevitalisasi objek wisata khas dan tempat-tempat bersejarah. Museum, setu, situs bersejarah, dan objek wisata lainnya harus bisa dinikmati dan menjadi sarana belajar yang nyaman. Penghargaan terhadap sejarah akan menjadi edukasi yang baik bagi generasi muda.
Dunia industri dan UMKM yang tersebar di kota Bogor cukup banyak. Saat ini  jumlah IKM/UKM di Kota Bogor yang terdaftar dan tercatat sebanyak 4.500  IKM/UKM yang bergerak di berbagai sektor mulai dari pangan, industri  kimia (seperti sabun, esensial, sandang seperti pakaian), kerajinan, dan produk  lainnya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 850 UKM berada  dibawah binaan Disperindag Kota Bogor.
