Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

"Wah, Seandainya Sejak Dulu Saya Menjadi Anggota Koperasi"

16 Juni 2017   20:47 Diperbarui: 17 Juni 2017   05:29 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Koperasi Transasi di Kantor Koperasi Kredit Usaha Sejahtera

Pada saat sesi istirahat ketika saya mengikuti seminar "Koperasi Kredit Sebagai Gerakan Pemberdayaan Sosial Ekonomi" terdengar dibelakang saya dua orang sedang ngobrol. "Wah, seandainya sejak dulu saya menjadi anggota koperasi, pasti rumah disebelah saya sudah kebeli" keluh salah seorang diantara mereka. Obrolan mereka tampak asik, dan seru karena beberapa orang lain mulai bergabung dengan topik yang makin menarik. Seolah seminar sudah dimulai kembali dengan acara diskusi kelompok.

Koperasi Sebuah Gerakan Pemberdayaan

Istilah koperasi, barangkali bukan istilah asing bagi masyarakat Indonesia, sekalipun itu diantara masyarakat pedesaan. Pada era orde baru koperasi sangat populer diantara masyarakat Indonesia karena pada saat itu Presiden Suharto melakukan pembangunan eknomi masyarakat melalui koperasi yang disebut Koperasi Unit Desa (KUD). Sejak saat itu perkembangan koperasi merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan ekonomi nasional.  Namun kesan koperasi saat ini diantara masyarakat kurang bagus. Ada yang berpikir koperasi itu kumpulan orang miskin; ada yang berpikir koperasi itu wadah penggelapan uang; ada yang berpikir koperasi itu organisasi yang lemah dan akan hancur.[i]

Padahal koperasi sesungguhnya lembaga pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Bagaimana koperasi bisa menjadi gerakan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat jika masyarakat sendiri tidak tahu apa itu koperasi? Bagaimana masyarakat tahu jika tidak ada yang memberi tahu? "Memberi tahu" bukan sekadar memberi informasi bahwa ada koperasi. "Memberi tahu" dalam arti lebih menyadarkan bahwa koperasi adalah wadah yang sangat tepat untuk memberdayakan masyarakat baik dalam bidang ekonomi maupun dalam bidang sosial. Disinilah diperlukan kerja sama yang sistematis, sinergis dan terus menerus antara pemerintah dengan masyarakat penggiat koperasi.

Kembali pada obrolan di atas bahwa koperasi merupakan sarana yang mampu menghantar anggota mencapai hidup sejahtera melalui proses waktu "seandainya sejak dulu saya menjadi anggota koperasi..." Kesejahteraan (pemberdayaan) tercapai melalui proses bukan hanya waktu tetapi juga proses pembangunan karakter. 

Sejahtera bukan hanya soal ekonomi melainkan soal cara berpikir. Koperasi tidak mengajari anggotanya kaya dalam waktu singkat; koperasi mendidik anggotanya sejahtera dalam proses melalui perencanaan, bekerja keras dan hidup hemat serta produktif. Karena itu setiap kumpulan orang yang menyerahkan uangnya untuk dipinjamkan kepada orang lain (anggota) belum bisa disebut koperasi walaupun ia menyebut diri sebagai koperasi jika didalamnya tidak ada edukasi kepada anggota untuk hidup sejahtera melalui proses, dan saling membantu diantara mereka. Koperasi itu harus dikelola berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. 

Koperasi sebagai lembaga pemberdayaan sosial ekonomi sangat kentara dari semangat yang hidup diantara anggota untuk saling membantu. Di sana yang kaya membantu yang miskin, yang sukses membantu mereka yang belum sukses dan seterusnya. Kemandirian bukan hanya pada koperasi sebagai lembaga melainkan juga pada anggota sebagai pribadi.

Saya teringat ketika datang kepada salah seorang anggota yang sukses membuka usaha warung. Dengan tulus hati dan mata berbinar-binar ia menawarkan diri untuk membantu koperasi jika ada anggota yang ingin membuka usaha warung. Ia mau mendampingi anggota supaya sukses. Peristiwa yang sama juga saya temukan ketika saya berkunjung ke salah satu koperasi di Malang. Pendampingan usaha dilakukan oleh para anggota yang telah sukses dalam usaha yang dikelolanya. 

Diantara mereka terjadi saling sumbang ilmu dan semangat. Inilah asas kekeluargaan yang sebenarnya. Inilah asas gotong royong yang hidup diantara mereka. Disinilah apa yang dikatakan Bung Hatta "Koperasi harus menghilangkan ketimpangan diantara masyarakat" bisa diwujudkan. Ketimpangan bisa dalam arti ekonomi dan sosial. Ketika sesama anggota saling mambantu dan bekerja sama tentu saja ketimpangan sosial dan ekonomi diantara mereka bisa diatasi.

Penutup

Sebagai wadah pemberdayaan sosial ekonomi, koperasi harus menjadi prioritas dalam pembangunan ketahanan pangan nasional. Karena itu, pembinaan koperasi melalui pendidikan kepada para pengelola koperasi dan penggiat koperasi harus menjadi program yang sistematis dari pemerintah. Sedangkan dari sisi penggiat koperasi, seyogyanya diusahakan terus menerus kerja sama antar koperasi dalam pembinaan diri sebagai lembaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun