Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Buku Lima Sekawan Enid Blyton Dilarang Beredar di Sebuah Sekolah

9 Desember 2013   15:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:08 4079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13865760591441324382

[caption id="attachment_307384" align="alignnone" width="638" caption="Dua buku karya Enid Blyton yang dilarang."][/caption] Untuk orang Indonesia seangkatan saya, nama penulis Enid Blyton pastilah sangat akrab dalam kehidupan masa kanak-kanak dan remajanya. Apalagi serial Lima Sekawan, Sapta Siaga dan Pasukan Mau Tahu. Sudah pasti banyak penggemarnya. Dan sepanjang saya membaca karyanya, tak pernah ada perasaan pemaparan rasis di bukunya. Lain di Indonesia, lain pula di Inggris. Sebuah sekolah dasar ‘membuang' buku karya penulis Enid Blyton agar memenuhi syarat untuk menerima penghargaan kesetaraan ras. Buku klasik anak-anak yang banyak digemari itu dikeluarkan dari rak perpustakaan karena mengandung 'stereotip rasial yang tidak pantas'. Kepala Sekolah Sean OSC mengatakan, "Kami telah memeriksa semua buku-buku kami. Beberapa ada yang berisi referensi kolot. Termasuk penyebutan orang-orang gipsi dan golliwogs," kata sebuah sumber sebagaimana dikutip Dailymail. Enid Blyton yang meninggal pada tahun 1968, menulis hingga 800-an judul buku. Karyanya telah diterjemahkan ke dalam 90 bahasa dan terjual lebih dari 600 juta kopi di seluruh dunia. Tentunya termasuk di Indonesia. Salah satu karakter buatannya yang paling terkenal adalah Noddy, meskipun buku yang laris justru dari seri petualangan seperti The Famous Five ( Lima Sekawan) dan The Secret Seven (Sapta Siaga). Sebenarnya Blyton tak bermaksud menuliskan hal yang rasis. Apa yang ditulisnya memang lumrah pada saat dia menulis cerita. Namun untuk ukuran sekarang justru dianggap rasis, seksis atau anti-Semit. Tak heran jika muatan bukunya kemudian dipotong atau diubah. Meskipun demikian, buku Blyton terjual hampir delapan juta kopi antara tahun 2000 dan 2010 dan Blyton menjadi penulis Inggris yang paling dicintai di Costa Book Awards 2008. Wakil Kepala Sekolah Phil Clarke mengatakan beberapa buku yang telah diambil dari perpustakaan sekolah telah diganti dengan versi terbaru yang sudah direvisi. Dia menjelaskan tentang Penghargaan Lancashire County Council yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang menghapus diskriminasi, mempromosikan kesempatan yang sama dan hubungan baik antara orang-orang dari kelompok ras berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun