Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Saat Bepergian, Begini Cara Menyiasati Kehilangan Orang Terdekat dalam Waktu Bersamaan

17 April 2024   19:07 Diperbarui: 17 April 2024   19:33 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bepergian dengan anak, sumber : freepik.com

Kehilangan orang terdekat dengan kejadian berpulang atau meninggal dunia merupakan sebuah peristiwa yang tidak diinginkan siapapun. Orang terdekat ini bisa orang tua, anak kandung atau saudara yang masih mempunyai hubungan darah seperti; keponakan, paman, bibi, bude atau pakde. 

Benar adanya bahwa kematian itu adalah sesuatu kejadian yang pasti dan sudah ditetapkan waktunya oleh Tuhan YME. Sebagai manusia ciptaan NYA kita tidak bisa menghindari peristiwa kematian yang bisa datang kapanpun.

Masalahnya tidak ada satupun manusia yang siap ditinggalkan orang terdekat pada peristiwa kematian yang biasanya terjadi secara mendadadak.

Begitulah kematian sebuah peristiwa yang pasti datang namun tidak bisa diprediksi secara persisi baik kejadian, tempat dan waktu.

Cerita dari Bandara

Cerita ini saya dapatkan ketika baru pulang mudik lebaran  2024 pada hari ahad yang lalu dari Yogyakarta menuju Jakarta. Setelah pesawat yang saya tumpangi mendarat dengan selamat di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dan penumpang dipersilahkan turun, saya bergegas menuju ke ruang pengambilan bagasi. 

Kebetulan bagasi saya keluar pada urutan terakhir. Setelah mengambil bagasi saya menghubungi adik yang akan menjemput untuk menanyakan posisi kendaraan yang dikemudikannya. 

Ternyata posisi adik yang mengemudi sedang macet dalam perjalanan menuju ke bandara. Akhirnya saya putuskan berdiam diri sejenak di kursi tunggu yang tersedia. 

Saat itu juga perhatian saya tertuju kepada seorang ibu dengan dua orang putri balitanya berikut satu tas bayi dan satu koper dari bagasi. Ibu ini kesulitan menenangkan anak balitanya yang rewel karena minta minum susu. 

Tidak disangka si ibu menghampiri saya dan meminta ijin apakah boleh minta tolong sebentar untuk menitip anak balitanya yang besar supaya diawasi karena ia akan membuat susu formula untuk si kecil. 

Melihat hal ini saya pun mengiyakan permintaan ibu tersebut sambil mendekat pada anak balita yang besar supaya mau bersenda gurau dengan saya sejenak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun