Mohon tunggu...
Bang ZAI
Bang ZAI Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hidup dan kehidupan jalani dengan tenang,,, mahasiswa UIN jakarta, fakultas Ushuluddin, prodi Aqidah&filsafat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nyawaku Seharga Ayam Potong

28 Februari 2013   01:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:34 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sahabat kompasiana yang budiman, apa kabar nya di hari yang penuh dengan fenomena ini? semoga tuhan YME senantiasa memberikan yang terbaik untuk kita semua. amin.

sahabat, sudahkah anda menonton dan membaca berita hari ini? apa yang anda dapat dari berita itu? berapa banyak nyawa yang melayang? yah, "banyak" itulah jawabannya. sungguh sebuah bukti yang begitu nyata yang kita saksikan di media bahkan di TKP begitu banyak korban meninggal dengan bermacam modus atau cara nyawa itu menghilang. mulai dari kecelakaan maut, tersengat listrik, gantung diri, pembunuhan sadis, dan lain-lain. bahkan yang paling sangat tidak disangka adalah IBU BUNUH ANAK <> ANAK BUNUH IBU!!!!!! na'udzubillah. perlakuan semacam apa sebenarnya ini? apakah karena faktor kemiskinan, depresi, atau bahkan sebuah prilaku kebiadapan para oknum nya?? sungguh terlalu. dimana letak hati nurani mereka, bahkan seorang ibu tega menghabisi anak kandungnya karena hal sepele. benar kalau ada pendapat yang muncul bahwa "nyawa manusia seharga ayam potong" bahkan bisa mahal ayam potong. kasus pemerkosaan yang menimbulkan korban mati setelah di nikmati tubuhnya dengan haram. kasus pencabulan yang dilakukan oleh gurunya sendiri kepada anak-anak SD. kalau bisa kita urutkan menjadi, bapak perkosa anak gadisnya sendiri, paman perkosa keponakannya , pimpinan perkosa bawahannya, guru perkosa muridnya, bahkan anak perkosa ibu kandungnya karena janda. hal yang sedemikian rupa telah terjadi dan menjadi santapan empuk di setiap media dan cerita masyarakat INDONESIA.

wahai sahabatku,, jangan hanya berpangku tangan untuk mengatasi ini semua. mari kita bangkit, maju, dan bergerak demi INDONESIA RAYA. akan kita kemanakan bangsa ini kalau pemudanya terus diracuni dengan hal yang negatif. jika tunas bangsa ini rapuh maka tak kan bisa tumbuh. jika akar bangsa ini busuk maka pohon pun akan tumbang. nyawa adalah barang berharga namun tak ada digit yang bisa membelinya, pundi-pundi rupiah tak layak kita sandingkan untuk "NYAWA", kecuali dengan kuasa Tuhan YME yang telah menghendakinya. masalah yang kita hadapi hendaknya kita introspeksi, kita koreksi agar tidak menjurus dalam lembah kemaksiatan. wahai para pemimpin, gunakan kekuasaanmu untuk mengatur rakyatmu ini, wahar para konglomerat gunakan hartamu untuk kemaslahatan bangsa ini, wahai para pemuda gunakan fisik dan pikiran kita untuk terus berkarya untuk negerimu. jangan patah semangat, jangan mundur kebelakang untuk hal yang sia-sia. bangsa ini ingin sembuh dari penyakit ekonomi , penyakit moral yang bobrok ini. bangkit INDONESIAKU.

salam AKU CINTA INDONESIA.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun