Mohon tunggu...
Anna R.Nawaning S
Anna R.Nawaning S Mohon Tunggu... Konsultan - Writer , Sociopreneur , Traveler and Education Enthusiast

Menulis -/+ 40 buku solo dan antologi-fiksi dan non fiksi diterbitkan oleh berbagai penerbit. Sertifikasi Penulis Non Fiksi BNSP http://balqis57.wordpress.com/about

Selanjutnya

Tutup

Money

Passionpreneur : Berwirausaha itu Keren, Berwirausaha Sesuai Passion itu Dahsyat!

22 September 2015   14:19 Diperbarui: 22 September 2015   14:31 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ada beberapa undangan event di tanggal 19 September 2015, bahkan salah satu event tersebut adalah dari tempat saya beraktifitas rutin untuk memperoleh penghasilan berupa transferan angka ke rekening setiap bulannya. Ternyata saya tidak salah memutuskan untuk menghadiri event Kompasiana Coverage : Kopdar Bebas Berbagi #UnstoppableIndonesia. Memang dunia entrepreneur sudah lebih dari 10 tahun dekat dengan kehidupan saya, dan di usia 27-29 tahun saya memperoleh “kejayaan” dengan asset ratusan juta rupiah, tetapi melewati usia kepala 3 saya “menghambur-hamburkan” apa yang telah dititipkan dari-NYA. Rasanya ingin mengalami perubahan dalam hidup, tetapi saya tidak mengerti perubahan hidup yang bagaimana yang saya inginkan. Ke kehidupan yang lebih baik? Bagaimana ukurannya? Memiliki rumah, mobil, perusahaan, prestasi, pengalaman, keliling dunia, menunaikan ibadah haji, kuliah sampai tingkat master? Bukan tak bersyukur atau riya, Alhamdulillah saya sudah mengalami dan kemudian merasa “berjalan di tempat”. Niatnya ketika itu mengembangkan usaha, tetapi bingung mau usaha apalagi yang akan digarap. Di masa kini terjawablah semua pertanyaan saya. Dahulu memang ada istilah “hobby”, dan kini muncullah istilah “passion”.


Andaikan dahulu saya mengenal istilah “passion” barangkali usaha saya berkembang dan sudah menjadi pengusaha yang masuk dalam deretan pengusaha sukses di Forbes *ehm! #BukanPenyesalan. Karena inilah saya merasakan mendapat manfaat berlimpah dari event “Kopdar Bebas Berbagi #UnstoptableIndonesia , walaupun acaranya berlangsung sangat singkat – dari pukul 15.00 sampai ba’da Maghrib di Kopi Tiam Tan Lot 8 SCBD. Bersyukur sekaliiii...presentasi finalis Passionate Bebas Berbagi dan talkshow di sore hari itu memberi manfaat. Aktifitas malam mingguan buat jomblo bahagia ini terselenggara berkat FWD Life Indonesia di dukung oleh beberapa lembaga dan komunitas, salah satunya Kompas dan Kompasiana tentunya. Kopdar Bebas Berbagi adalah wadah pengembangan bisnis berbasis passion dan kumpul bareng komunitas. Kopdar Bebas Berbagi adalah kelanjutan aktifitas Bebaskan Langkah dan Passionpreneur Workshop FWD Life. Kembangkan passion menjadi bisnis di ajang ini. Belajar manajemen financial usaha di Bebas Berbagi Kopdar bersama beberapa expert dan finalis FWD Life Indonesia Passionpreneur. Nah kalau kamu menanyakan arti dari #BebasBerbagi yang jadi hastag kopdar kali ini, ternyata #BebasBerbagi adalah sebuah kelas virtual dimana kamu bisa mendapatkan ilmu untuk membangun bisnis sesuai passion-mu. Program #BebasBerbagi ini juga merupakan bagian dari CSR FWD Life Indonesia. #BebasBerbagi merupakan kelanjutan dari aktivitas "Bebaskan Langkah" dan "Passionpreneur Workshop" yang melahirkan Passionate People.


PT FWD Life Indonesia (FWD Life) merupakan asuransi jiwa berbasis di Asia yang memiliki jaringan usaha di Hong Kong, Macau, Thailand dan Filipina. Fokus menciptakan pengalaman konsumen dengan produk-produk yang mudah dipahami yang di dukung dengan teknologi digital terbaik. Dalam website-nya FWD Life memang memiliki janji : “Kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk merayakan kehidupan dan menikmati setiap kesempatan yang datang. Kami membantu menghilangkan kekhawatiranmu sehingga kamu bisa mengejar passion apapun rintangan yang menghadang. Kami berkomitmen untuk menciptakan produk dan layanan yang inovatif. Bebaskan langkah! Kejar passion-mu dan serahkan kekhawatiranmu kepada FWD.Mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi. FWD Life mengembangkan sebuah brand baru yang dinamis. Kami berambisi untuk membangun sebuah perusahaan asuransi terkemuka di wilayah Asia Pasifik.

 

Kopi Tiam Tan Lot 8 SCBD Jakarta pukul 15
Saya datang terlambat...huhuhu, gak disiplin! Maaf bukan beralasan, tetapi karena sore itu saya bertransportasi menggunakan kendaraan pribadi diantar kakak, jadi terjebak macet deh! Kalau naik ojek mah asyik, bisa melaju dengan sukses. Saya tiba di lokasi acara saat finalis ke-3 mempresentasikan business plan-nya yang sudah berjalan sejak tahun 2012, Rumah MC. Pada acara ini finalis FWD Life Passionpreneur memaparkan seluk beluk di depan dewan juri dan kami para undangan.


Adapun profil kelima finalis memiliki ide bisnis berbasis passion yang keren, memiliki social impact. Tambah kerennya lagi mereka telah mengekskusi bisnis tersebut – bukan sekedar wacana atau omong doang. Mereka adalah :
Finalis 1 (Juara 2) Anggia Rahendra (Plua), cowok Bandung ini bisnisnya adalah pencarian peluang berbasis aplikasi . Latar pendidikannya barangkali berkaitan dengan bisnis dan passion-nya, yakni Politeknik Telkom.
Finalis 2 Fitri Kumala dari Surabaya dengan idenya Manajemen Talenta Musik Indonesia (Star Wanna Be).
Finalis 3 (Juara 1) Allicia Van Akker (Rumah MC), berawal dari mimpi sekarang alumni GICI Business School ini berhasil mewujudkan rumah MC sebagai One Stop Service for Public Speaking. Dari Agency MC, Academy MC, Komunits MC, Komunitas Public Speaking, Majalah Public Speaking dan Indonesia Public Speaking Festival akan menjadi event tahunan dari bagian perusahaan yang dirintisnya sejak 18 November 2012.
Finalis 4 (Juara 3) Ignatius Leonardo (Kulit Kayu). Produk unik yang dihasilkan memiliki nilai lebih dengan menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan box packaging-nya dengan memanfaatkan karton yang mudah di daur ulang.
Finalis 5 Rinda Vita (Starbooks), bisnisnya tidak juga mengedepankan sisi sosial dengan memperdayakan petani kopi dan mengangkat minat baca.


Setelah para finalis mempresentasikan business plan-nya (yang sudah berjalan, bukan sekedar “plan”), maka para undangan dipersilakan menikmati snack sore , sedangkan dewan juri (barangkali) berembug adu mulut memutuskan 3 terbaik dari 5 finalis. Saat coffee break tampil “Jakarta Pad Project” yang penuh inovasi dalam berkreatifitas. Grup musik ini menggunakan instrument-nya dengan ipad! Soal suara atau nada yang keluar dari instrument tersebut....wah, jangan ditanya! Menurut saya ini merupakan inovasi di dunia musik, walaupun penggunaan teknologi dalam bermusik sebenarnya sudah ada sejak lama,tetapi inilah grup musik pertama di Indonesia yang menggunakan ipad. Pengen deh nanya metode dan system yang mereka gunakan, minimal mau ngerti aplikasi apa yang mereka gunakan. Tetapi mereka sedang menghibur kami euy, bukan sebagai pembicara talkshow...hehehe.


Talkshow dimulai. Bapak Dedy Dahlan sebagai Passion Coaching sekaligus Founder Passionpreneur Academy dengan gaya santai dan banyol memberi semacam intro mengenai “Passionpreneur”. Apa sih passion? Menurut beliau passion adalah dorongan dari dalam yang nggak bisa di tolak. Sekarang zamannya : “Apa yang kamu bisa bikin kamu berarti!” . Bekerja bukan sekedar memburu uang. Untuk menjadi ‘Passion People’ kita hanya butuh nyali. Resiko atau ciri passion people, diantaranya : “Dimusuhin keluarga” (Apalagi yang orang tua-nya PNS minded), kemudian saat resign ada perasaan takut nggak punya uang, tetapi hati tetap have fun. So mari kita menjadi ‘Passion People’ dengan memiliki nyali lebih dari para pegawai bergaji bulanan tetap dari lembaga tempat bekerja.
Kemudian talkshow sebagai pembicara selain Bapak Dedy Dahlan adalah : Yukka Harlanda (@yukkaharlanda) CEO Brodo Footwear – baru bulan lalu saya juga hadir dalam event yang menghadirkannya sebagai pembicara yang tulisannya saya dokumentasikan DISINI (Google Bisnis Go Online).Kemudian Adelia Leonora (@AdeliaLeonora) founder Travass Life yang juga pemenang FWD Life Passionpreneur tahun 2012. Hadir juga Bapak Indra Uno (@IndraUno) sang Komisaris PT Seratoga Investama Sedaya Tbk beserta Bapak Paul Setio Kartono sebagai CFO FWD Life. Dalam waktu 30 menit Passionate People nan sukses ini berbagi ilmu, khususnya mengenai cara mendapatkan modal usaha dan mengelolanya. Dalam tempo sesingkat-singkatnya mereka memberikan kunci tips bagi passionate people di seluruh penjuru (Kalau tidak hadir di Kopi Tiam Tan bisa mengikuti dari Perischope loh). Oh ya, hadir pula dari Dreamlab Indonesia yang menjadi salah satu juri finalis tadi.


Yukka Herlanda berbagi pengalamannya dalam merintis bisnis sepatunya yang bermodalkan uang Rp 7 juta rupiah tahun 2010 saat dia masih melaksanakan tugas akhir kuliahnya. Lulus kuliah tahun 2011 nyaris bekerja di oil and gas company, tetapi ia lebih memilih sungguh-sungguh menggarap bisnis sepatu bersama seorang partner yang dikenalnya di team basket yang sama, hingga sudah mengerti bagaimana kerja team yang baik dan cocok pastinya. Menurut Yukka partner bisnis harus lebih kuat daripada pernikahan. Karena partner pernikahan bisa cerai, sedangkan partner bisnis harus bisa dipertahankan selamanya....hehehe, iya sih secara kalau bisnis yang jadi sumber nafkah kehidupan awut-awutan kita bisa kacau semua-nya. Sedangkan Bapak Indra Uno berpendapat tanpa partner bisnis yang klop dan partnership yang baik maka kita tidak bisa mengembangkan bisnis. Sedangkan Bapak Paul Hartono yang latar belakang pendidikannya di bidang Arsitek dan kini menjadi seorang ahli bisnis memberi tips agar pebisnis memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha/bisnis. Hitung semua cost dan atur management risk! Beliau juga mengatakan bahwa ide bagus dalam bisnis saja tidak cukup, kita harus segera mengekskusi-nya.


Di akhir acara FWD Life memberi kabar baik bagi kita yang telah melangkah maju menjadi seorang “Passionpreneur”. FWD Life memberikan fasilitas Coworking Space gratis!

Coworking space ini berlokasi di

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun