Data yang dikemukakan FAO, menunjukkan bahwa pada kurun waktu 1995 - 1997 terdapat 825 juta jumlah penduduk dunia lapar, tahun 2000 - 2002 jumlah ini mengalami peningkatan menjadi 857 juta jiwa, sementara kurun waktu 2004 - 2006 jumlah ini meningkat lagi menjadi 873 juta jiwa. Dari data ini maka tentu saja salah satu target dari Millenium Development Goal (yang lebih dikenal dengan MDG's) yang akan mengurangi separuh jumlah penduduk lapar dunia tahun 2015 akan sangat sulit dicapai bahkan dapat dikatakan mustahil tercapai. (Download dari Google : Lapar dunia : Pernyataan pers dari Atase Pertanian KBRI Roma, Erizal Sodikin)
Sementara kebijakan Pemerintah disamping kelihatannya didasarkan pada data yang masih simpang siur (baca Kompas 21 Sept.2010, halaman dan Tajuk) juga nampak belum ada keselarasan dari atas hingga bawah. Masih ada diantar pejabat kepemihakan terselubung pada pemilik modal usaha bidang pupuk dan pestisida atau pupuk organic buatan pabrik.
HARI PANGAN SEDUNIA.
a.    Dasar : Keputusan Sidang FAO ke 20, Nopember 1979, dimana Indonesia ikut serta hadir.
b.    Hari dimana diselenggarakan pelbagai kegiatan dimulai : tahun 1981, 16 Oktober , hari lahir FAO, yang ke 22
c.     Tujuan :
1. Peningkatan kesadaran akan masalah pangan dan kesetia kawanan untuk itu di tingkat nasional maupun internasional.
2.          Ajakan Pertisipasi kepada kelompok yang tidak diperhitungkan (perempuan, dan kelompok2 marginal, orang desa dan lain-lain) untuk mengambil keputusan lebih-lebih terhadap nasib mereka sendiri.
d.    Thema : dari FAO disebarkan sebuah thema untuk memberi fokus dan panduan menuju kepada tindak lanjut yang nyata sesuai dengan perkembangan situasi dalam bidang pangan dan permasalahannya.
Dari tahun 1983, thema HPS selalu cenderung bersifat memihak kepada kelestarian lingkungan. Misalnya th 1989:Â Peningkatan Produksi berwawasan lingkungan.
Tahun 1990 :Â Pangan untuk hari depan
