Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sesudah Johannes Marlien, Siapa lagi Korban Skandal e-KTP?

15 Agustus 2017   18:12 Diperbarui: 15 Agustus 2017   18:27 1663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL

Walau ada LPSK. Mungkin mereka yang namanya sudah ikut disebut-sebut KPK terkait dengan tindak kejahatan korupsi. Bisa tetap terancam seperti halnya Novel Baswedan---penyidik handal KPK, sendiri.

"Saksi kunci" mega skandal e-katepe tewas di AS. Katanya, nama Johannes Marliem sudah beberapa kali disebut oleh KPK. Pasti yang bersangkutan tidak pernah masuk di "rumah aman" kapeka. Dan kapeka belum pernah menyebutnya sebagai saksi kunci sehingga LPSK pun bila perlu harus bisa ikut melindunginya.

Johannes Marliem konon kabarnya punya rekaman segala pembicaraan penting terkait dengan mega skandal korupsi e-katepe.

Yang menimbulkan pertanyaan besar kenapa dia sampai terpaksa harus bunuh diri? Benarkah dia bunuh diri? Kita tak bisa menolak pernyataan otoritas tempat---Los Angeles, bahwa yang bersangkutan telah tewas dengan menembakkan pistol ke kepalanya.

Mungkin saja bagi mereka yang "berkepentingan" dengan perkara yang sedang ditangani kapeka, berita kematian Johannes Marliem diperkirakan bisa berpengaruh besar terhadap penuntasan mega skandal korupsi e-katepe. Paling tidak kalau rekaman penting itu ikut "tidak ada" mengikuti tewasnya Johannes Marliem. 

Tetapi kalau rekaman itu ternyata sudah diamankan dengan aman di rumah aman seperti milik kapeka? Siapa pun yang terlibat dan harus bertanggung jawab atas mega skandal korupsi e-katepe tidak akan bisa cerita macam-macam mendustakan realita untuk mencoba menghapus keterlibatannya.

Mega skandal korupsi e-katepe telah merenggut korban nyawa. Yang dikorbankan mungkin memang dianggap layak dikorbankan. Siapa yang mengorbankan? Proses di kapeka akan menunjukkan. Walau mungkin tidak akan secara langsung.

Kapeka sudah menyebut begitu banyak nama-nama besar yang disebut menerima uang haram mega skandal korupsi e-katepe. Walau sebagian mereka yang tidak merasa pernah menerima sangat beragam cara menyikapinya.

Ada yang siap dihadapkan di pengadilan. Ada yang tidak terima namanya disebut lalu lapor ke POLRI. Dan yang tak kalah seru adalah ramai-ramai membuat pansus hak angket kapeka untuk "memperbaiki" cara orang-orang kapeka menyebut dengan jelas nama orang.

Pada hal masyarakat berpendapat bahwa nama-nama disebut tak masalah. Kalau tak bersalah kenapa harus marah? Toh yang menentukan bersalah atau tidak itu hakim. Nama disebut mungkin terlibat itu wajar saja, sebagai resiko sesuai kedudukan seseorang sebagai seorang pejabat negara yang selalu diteropong banyak orang. Dan telepon genggamnya selalu tersadap banyak pihak. Maka jadi penjabat harus hati-hati dan waspada jangan sampai dijebloskan pimpinan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun