Mohon tunggu...
Arip Budiman
Arip Budiman Mohon Tunggu... -

aku manusia biasa, hidupku sederhana, syukurku yang biasa, karena aku merasa tak sempurna dihadapan-Nya, namun asa dan cita-cita tetap membara dan bergemuruh dalam dada.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Peta Pemikiran Immanuel Kant

12 Juni 2011   19:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:34 2148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apabila kita bertanya siapa filosof yang melakukan dobrakan kritis 500 tahun terakhir , jawabannya adalah tokoh kritisisme. Tokoh utama Kritisisme adalah Immanuel Kant yang melahirkan Kantianisme. Pendirian aliran rasionalisme dan empirisme sangat bertolak belakang, Aliran Rasionalisme berpendirian bahwa rasio merupakan sumber pengenalan atau pengetahuan, sedangkan Aliran Empirisme berpendirian sebaliknya bahwa pengalaman menjadi sumber tersebut. Kant berusaha Mengadakan penyelesaian atas pertikaian yang terjadi antara aliran rasionalisme dan empirisme.

1. Biografi

Immanuel Kant lahir pada tanggal 22 April 1724 di Koninsberg, Prusia, Jerman. Berasal dari keluarga kekurangan, Dipengaruhi oleh pieltisme ibumya dan skeptisisme Hume. Pada tahun 1770, dia diangkat menjadi Guru Besar Logika dan Metafisika di Konigsberg, Immanuel Kant meninggal pada 12 Februari 1804 di Konigsberg. Orang-orang menyukai Kant karena dia menjunjung tinggi Moral, sangat santun, sering kali akrab berdialog dengan orang-orang pada saat jalan-jalan sore di Koninsberg. Faktanya, Kant tidak terlalu menonjolkan keilmuannya atau dengan kata lain Kant itu orang yang Rendah diri1

2. Kritisisme (Aliran Kritis)

Menurut Kant, pengetahuan yang dihasilkan aliran rasionalisme tercermin dalam putusan yang bersifat analitik-Apriori. Putusan ini memang mengandung suatu kepastian dan berlaku umum. Sedangkan pengetahuan yang dihasilkan aliran empirisme tercermin dalam putusan Sintetik-Aposteriori . Yang sifatnya tidak tetap. Kant memadukan keduanya dalam suatu bentuk putusan yang Sintetik-Apriori. Di dalam putusan ini, akal budi dan pengalaman indrawi dibutuhkan serentak. Cara kita untuk mendapatkan putusan Sintetik-Apriori, menurut Kant, syarat rasio untuk dapat mencapai tahap rasionalitasnya yakni melewati tiga tahap. Yaitu :

a.  Tahap Inderawi ; disini peranan subjek lebih menonjol, tapi harus ada bentuk rasio murni yaitu ruang dan waktu yang dapat diterapkan pada pengalaman. Hasil pencerapan indrawi inderawi yang dikaitkan dengan bentuk ruang dan waktu ini merupakan fenomena konkret. Namun pengetahuan yang diperoleh dalam bidang inderawi ini selalu berubah-ubah tergantung pada subjek yang mengalami, dan situasi yang melingkupinya.

b. Akal Budi ; apa yang telah diperoleh melalui bidang inderawi tersebut untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat objektif-universal haruslah dituangkan ke dalam bidang akal.

c. Tahap Rasional ; pengetahuan yang telah diperoleh dalam bidang akal itu baru dapat dikatakan sebagai putusan Sintetik-Apriori, setelah dikaitkan dengan tiga macam ide, yaitu Allah (ide teologis) Jiwa (ide psikologis) dan dunia (ide kosmologis). Namun ketiga macam ide itu sendiri tidak mungkin dapat dicapai oleh akal pikiran manusia. Ketiga ide ini hanya merupakan petunjuk untuk menciptakan kesatuan pengetahuan.

3. Karya-karya Immanuel Kant

a. Kritik der Reinen Vernunft Reason, Critique of Pure Reason (Kritik Atas Rasio Murni). Pada taraf indra, ia berpendapat bahwa dalam pengetahuan indrawi selalu ada dua bentuk apriori yaitu ruang dan waktu. Pada taraf akal budi, Kant membedakan akal budi dengan rasio. Tugas akal budi ialah memikirkan suatu hal atau data-data yang ditangkap oleh indrawi. Pengenalan akal budi juga merupakan sintesis antara bentuk dengan materi. Materi adalah data-data indrawi dan bentuk adalah apriori, bentuk apriori ini dinamakan Kant sebagai kategori.Pada taraf rasio, kant menyatakan bahwa tugas rasio adalah menarik kesimpulan dari keputusan-keputusan. Dengan kata lain, rasio mengadakan argumentasi-argumentasi. Kant memperlihatkan bahwa rasio membentuk argumentasi itu dengan dipimpin oleh tiga ide, yaitu Allah, jiwa dan dunia. Apa yang dimaksud ide menurut Kant ialah suatu cita-cita yang menjamin kesatuan terakhir dalam gejala psikis (jiwa), gejala jasmani (dunia) dan gejala yang ada (Allah) .

Akal murni adalah akal yang bekerja secara logis. Menurut Kant, pengetahuan yang mutlak benarnya memang tidak akan ada bila seluruh pengetahuan datang melalui indra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun