Mohon tunggu...
Arif Rochman
Arif Rochman Mohon Tunggu... -

Komite dan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)SMK Ma'arif 2 Gombong, Kebumen, Jateng. Mahasiswa S.2 Pasca sarjana Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I)Universitas Sains Al- Qur'an (UNSIQ)Jawa Tengah di Wonosobo. Pemerhati masalah Politik,Sosial, Pendidikan, Hukum, Budaya, dan Wacana- wacana Ke- Islam- an, Hubungan antar agama, Mutikulturalisme. Penceramah dan Motivator progresif. Aktivis Muda Nahdlatul Ulama (NU)

Selanjutnya

Tutup

Money

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

20 Maret 2013   21:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:28 3293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

strong>SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Semester 3 (Tiga) mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Guru Pendidikan Agama Islam.

Dosen pengampu: Prof. Dr. Sukarno, M.Si

Oleh: Arif Rochman, S.Pd.I Mahasiswa Program Pasca Sarjana S.2 Kelas: A/ 225.8.1.11 Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO TAHUN 2012/ 2013

/p>

strong>Pendahuluan Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia atau human resources. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen termasuk juga manajemen pendidikan Islam. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen sumber daya manusia atau manajemen sumber daya manusia adalah identik dengan manajemen itu sendiri. Berhasil dan tidaknya sebuah tujuan didalam bidang apapun termasuk dalam bidang pendidikan islam maka disitu terkait erat dengan faktor sumber daya manusia yang ada dalam pengelolaan kerja pendidikan islam. Sumber daya manusia merupakan salah satu parameter sentral didalam dunia kerja, disamping faktor pendukung yang lain seperti teknologi, organisasi dan lain sebagainya. Sudarmayanti dalam Ida Siti Zubaedah mengatakan Sumber Daya Manusia merupakan asset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam suatu organisasi.[   Sudarmayanti, Sumber Daya manusia dan Produktivitas Kerja, Madar maju, Bandung 2001. (dalam Tesis-nya Ida siti Zubaedah di Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat 2007 UNDIP ). ] Peningkatan manajemen Sumber daya Manusia Pendidikan Islam menjadi sesuatu yang mutlak dalam era globalisasi sekarang ini karena tuntutan- tuntutan persaingan yang terus berputar tanpa henti dengan segala resiko perubahan- perubahan yang sangat cepat, yang menuntut penyesuaian- penyesuaian dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun global yang ada. Guru pendidikan islam harus bersedia dan siap untuk menghadapi segala perubahan- perubahan yang ada dengan peningkatan keilmuan, profesionalitas dan daya dukung yang berkaitan dengan pendidikan islam, agar lembaga pendidikan islam bisa survive dalam kancah dunia lokal, nasional maupun global dengan segala tuntutannya.

Langkah- langkah peningkatan Manajemen SDM Pendidikan Islam. Banyak proses yang harus dilalui oleh kerja pendidikan islam yang harus dilakukan didalam peningkatan sumber daya manusia yang ada, Baik itu yang bersifat organisasional maupun personal. Diantaranya adalah melakukan langkah- langkah yang fundamental konferhensif, antisipatif, dan solutif didalam peningkatan sumber daya manusia pendidikan islam. Secara langsung atau tidak, tersurat maupun tersirat bahwa yang namanya kata dan maksud peningkatan, utamanya yang dimaksud peningkatan manajemen sumber daya manusia merupakan keharusan didalam salah satu ajaran prinsip kita didalam beragama, sebagaimana tersebut dalam sebuah Hadist berikut; “Orang yang hari ini sama dengan hari kemarin, atau orang yang hari esok sama dengan hari ini, orang itu akan merugi. Orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin orang itu sungguh celaka, tetapi apa bila hari ini lebih baik dari kemarin, atau hari esok lebih baik dari hari ini, maka orang itu akan beruntung” ( al-Hadits ). Hadist terebut diatas merupakan salah satu ajaran Islam yang menganjurkan pemeluk islam untuk selalu berbuat dan menjalankan kebaikan setiap saat dalam segala bidangnya, dengan berprinsip bahwa setiap saat setiap hari untuk selalu berkualitas dan berprestasi dalam setiap hari untuk semakin maju dalam hari- hari yang di jalankannya. Dan dalam konteks menjadi Guru Pendidian Islam berarti untuk selalu meningkatkan Sumber daya manusianya utamanya sebagi personalitasnya sebagai guru pendidikan islam, dan secara umum adalah peningkatan manajemen dan organisasionalnya Lembaga Pendidikan Islam. Terdapat berbagai macam kerugian- kerugian didalam pengelolaan manajemen sumber daya manusia apabila foktor tersebut tidak diperhatikan kualitasnya, maka peningkatan SDM merupakan sebuah kebutuhan yang wajib bagi umat Islam sesuai dengan makna Hadist yang tersebut diatas. Dan sesuatu yang menjadikan sebuah perkara itu wajib maka hal- hal yang menjadikan perkara tersebut sempurna maka hukumnya adalah wajib dilaksanakan. Seperti sebah kaidah yang berbunyi "Ma la yatimmul wajibu illa bihi fahuwa wajib" yang artinya Jika suatu kewajiban tidak sempurna kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu wajib juga hukumnya.‌ Berdasarkan pengertian Hadist diatas maka Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Islam harus diterjemahkan dalam konteks sistem manajemen operasional kehidupan organisasional sistem kerja Guru Pendidikan Islam. Maka sudah seharusnya organisasional sebuah lembaga pendidikan islam melakukan- langkah- langkah peningkatan manajemen sumber daya manusia guru pendidikan islam, dengan berbagai macam cara semisal penyelenggaraan pelatihan profesionalitas dan lain- lain. Jika kita mengacu pada kaidah yang tersebut diatas bahwa jika pengembangan manajemen sumber daya manusia guru pendidikan agama islam bisa menjadikan kesempurnaan tercapainya sebuah tujuan kemajuan kualitas guru pendidikan islam, maka sesuatu yang berhubungan dengan proses- proses peningkatan kualitas guru pendidikan agama islam menjadi perkara wajib untuk dilaksanakan oleh sebuah sistem lembaga tersebut. Pendidikan dalam MSDM adalah kegiatan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan secara total pegawai diluar kemampuannya pada bidang pekerjaan atau jabatan yang dipegang pada saat itu. Sedangkan pelatihan dimaksudkan kegiatan yang diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan produktifitas atau hasil kerja pegawai atau anggota organisasi dalam hubungannya dengan peningkatan kemampuan pekerjaan (job) pegawai pada saat itu. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan keperibadian anggota organisasi. Unit yang menangani pendidikan dan pelatihan (diklat) biasanya disebut pusat pendidikan dan pelatihan). Pendidikan dan pelatihan begitu penting dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM) dikarenakan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat sehingga diperlukan penyesuaian pengetahuan dan kemampuan dari sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan tugas, salah satu diantaranya adalah melalui pendidikan dan pelatihan.[   Abdul Choliq, Diskursus Manajemen Sumber Daya Manusia, Trust Media: Jogjakarta, 2011, hal. 36.] Menurut Sondang P Siagian Manfaat besar lainnya yang dapat dipetik melalui penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan MSDM Guru Pendidikan Islam adalah dalam rangka pertumbuhan dan pemeliharaan hubungan yang serasi antara para anggota organisasi. Hal demikian terjadi karena : Terjadinya komunikasi yang efektif; Adanya persepsi yang sama tentang tugas-tugas yang harus diselesaikan; Ketaatan semua pihak kepada berbagai ketentuan yang bersifat normatif, baik yang berlaku umum dan ditetapkan oleh instansi pemerintah yang berwenang maupun yang berlaku khusus dilingkungan suatu organisasi tertentu; Terdapatnya iklim yang baik bagi pertumbuhan seluruh pegawai, dan Menjadikan organisasi sebagai tempat yang lebih menyenangkan untuk berkarya.[ Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber daya Manusia, PT Bumi Aksara: Jakarta, 2012, hal;185] Dari berbagai manfaat yang dikemukakan diatas jelas merupakan gambaran yang ideal dari sebuah sistem organisasional pada sebuah institusi atau lembaga pendidikan islam. Dan apabila ilustrasi yang terdapat diatas diterjemahkan dalam bentuk manifestasi sistem kerja oleh institusi atau lembaga khususnya dalam hal ini adalah lembaga pendidikan islam adalah sesuatu yang mutlak yang menjadi prinsip perjuangan lembaga pendidikan islam, sehingga karena memang itu adalah sebuah prinsip perjuangan dan cita- cita dari pendidikan islam maka hal tersebut merupakan sesuatu yang wajib, sesuai dengan makna yang terkandung pada hadist yang terdapat diatas.

Idealitas Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Islam Hasil pemikiran dan rancangan- rancangan pengembangan sumber daya manusia pada sebuah lembaga pendidikan harus mendasarkan pada idealitas yang aplikatif didalam pengembangan SDM pada sebuah lembaga pendidikan islam dan utamanya adalah personalitas dari Guru Pendidikan Agama Islam yang berperan penting dalam langkah- langkah dan terobosan peningkatan sumber daya manusia pendidikan islam. Maka untuk itu harus dilakukan dan melakukan sebuah langkah- langkah peningkatan seperti halnya mengadakan pelatihan- pelatihan dan lain sebagainya untuk peningkatan SDM Pendidikan Islam.

Langkah-Langkah Untuk ditempuh Dalam undang- undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa: profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealis. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan prestasi kerja. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.[   Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosda karya,2007), hlm. 21] Apa yang tersebutkan dalam undang- undang diatas menjadi sebuah pedoman didalam pelaksanaan teknis maupun personalitas dari seorang guru. Target- target yang telah digariskan oleh pemerintah diatas tentunya merupakan sebuah ilustrasi, standar kualitas yang menjadi parameter dari seorang insan yang bergerak dalam dunia pendidikan. Berbagai upaya didalam peningkatan kualitas guru maka beberapa hal perlu dilakukan seperti halnya pendidikan pendalaman dan pelatihan- pelatihan. Agar berbagai manfaat pelatihan dan pengembangan dapat dipetik semaksimal mungkin, berbagai langkah perlu ditempuh. Para pakar pelatihan dan pengembangan pada umumnya sudah sependapat bahwa langkah-langah dimaksud terdiri dari tujuh langkah, yaitu: Penentuan kebutuhan, Penentuan sasaran, Penetapan isi program, Identifikasi prinsip-prinsip belajar, Pelaksanaan program, Identifiksi manfaat, Penilaian pelaksanaan program.[ OpCit. Sondang P Siagian. Hal. 185. ]

Jika langkah dan proses peningkatan sudah dilakukan maka perlu adanya sebuah evaluasi atau penilaian dari sebuah program yang telah ditentukan sebagai upaya untuk mengidentifikasi dari sebuah langkah yang sudah diaplikasikan, sebagai parameter ukuran sejauh mana tingkat keberhasilan program tersebut yang telah dilakukan.

Penilaian Pelaksanaan Program Pelaksanaan suatu program pelatihan dan pengembangan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta pelatihan dan pengmbangan tersebut terjadi suatu proses tranformasi. Proses transformasi tersebut dapat dinyatakan berlangsung dengan baik apabila terjadi paling sedikit dua hal, yaitu: Peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas Perubahan prilaku yng tercermin pada sikap, disiplin dan etos kerja. Untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan tersebut dilakukan penilaian yang untuk mengukur berhasil tidaknya, yang dinilai tidak hanya segi- segi teknis saja, akan tetapi segi- segi keperilakuan. Dengan demikian jelas bahwa penilaian harus diselenggarakan secara sistematik yang berarti mengambil langkah-langkah berikut: Penentuan kriteria evaluasi ditetapkan sebelum suatu program pelatihan dan pengembangan diselenggarakan dengan tolok ukur yang jelas berkaitan dengan peningkatan kemampuan dan produktifitas kerja dalam posisi atau jabatan sekarang atau dalam rangka mempersiapkan para pekerja menerima pekerjaan baru di masa depan Penyelenggaraan suatu tes untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan dan kemampuan para pekerja sekarang guna memproleh informasi tentang program pelatihan dan pengembangan apa yang tepat diselenggarakan Pelaksanaan ujian pasca pelatihan dan pengembangan untuk melihat apakah memang terjadi trasformasi yang diharapkan atau tidak dan apakah transformasi tersebut tercermin dalam pelaksanaan pekerjaan masing-masing pegawai. Tindak lanjut yang berkesinambungan. Salah satu tolok ukur penting dalam menilai berhasil tidaknya suatu program pelatihan dan pengembangan ialah apabila transformasi yang diharapkan memang terjadi untuk kurun waktu yang cukup panjang di masa depan, tidak hanya segera setelah program tersebut selesai diselenggarakan. Hal ini sangat penting mendapat perhatian karena memang benar bahwa hasil suatu program pelatihan dan terutama, pengembangan tidak selalu terlihat dengan segera.[ Ibid; hal: 202-203 ]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun