Mohon tunggu...
Fx Widyana Wadas Harga
Fx Widyana Wadas Harga Mohon Tunggu... Guru - Tetap Bersemangat

Biarkan goresan pena mengalir...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Merunut Jejak Alesandro Volta

24 September 2017   08:22 Diperbarui: 24 September 2017   08:24 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cadangan minyak nasional saat ini berkisar 3,7 miliar barrel dari 27 miliar barel cadangan minyak yang terbukti ada. (Kompas, 7 September 2015)

Cadangan ini diperkirakan bertahan sekitar 10 tahunan lagi. Meski demikian, Indonesia sebenarnya masih punya 43,7 miliar barrel cadangan minyak, namun dibutuhkan eksplorasi berbiaya dan berteknologi sangat tinggi.

Semakin menipisnya cadangan minyak bumi kita berdampak langsung pada kesediaan energi di masa depan. Jika kita tidak memulai sekarang untuk mengembangkan energi alternatif kebutuhan energi kita akan bergantung pada negara lain.  Ketergantungan terhadap negara maju dapat menyebabkan negara kita kehilangan kontrol terhadap perekonomian dalam negeri. 

Guna mencapai ketahanan energi nasional, kita perlu  memberi dukungan kepada kaum muda intelektual untuk dapat berpikir, berjuang, berkreasi dan berinovasi mengembangkan energi berkelanjutan.

Menumbuhkan minat berinovasi saat ini perlu tantangan tersendiri. Kaum muda perlu sosok teladan. Salah satu sosok teladan yang bisa dipanut adalah Alesandro Volta bapak penemu baterai. 

Alesandro lahir di Como, Lombardia, Italia pada tanggal 18 Februari 1745. Ia mengalami keterlambatan berbicara dibandingkan teman sebayanya. Namun kecintaannya terhadap ilmu alam khususnya fisika mendorongnya untuk berani bereksperimen. Berbekal pengalaman bersama Luigi Galvani, Volta menyusun kepingan seng dan perak. Di antara kepingan diselipkan karton yang telah direndam dalam air garam dikenal sebagai baterai volta (voltaic pile). 

Keuletan Volta dalam berinovasi tentunya menggugah intelektual muda menggali ide gagasan Volta di kehidupan saat ini. Kaum muda di jaman ini telah banyak dijejali informasi dari media sosial yang bersifat abstrak. Jika dihadapkan dengan informasi yang nyata mereka ini masih terperangah keheranan. Seperti contoh ide sederhana Volta mengamati logam seng dalam larutan tembaga(II) sulfat diterapkan di depan kelas untuk peserta didik kelas 12. Wajah-wajah kagum dan heran menyaksikan terbentuknya endapan hitam dan memerahnya plat seng. 

Mereka makin kagum plat seng dan plat tembaga dalam tembaga(II) sulfat menggerakkan jarum volt meter. Ide Volta ini menggugah mereka untuk ingin tahu lebih dalam proses pembuatan baterai. Volta merupakan sosok yang menginspirasi kaum muda saat ini. Kaum muda bisa meneladani kecintaanya terhadap ilmu pengetahuan dan berani bereksperimen terus-menerus. Siapa tahu para kaum muda ini mampu menciptakan baterai baru dengan kemampuanadalah penyimpan energi lebih banyak dan mudah diisi ulang sehingga digunakan sebagai alternatif energi yang berkelanjutan.

#energiuntukinovasiberkelanjutan

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun