Ada banyak contoh di masyarakat tentang peran dan fungsi birokrasi dimata masyarakatnya, pasalnya mereka (masyarakat) sering dibuat bingung karena berurusan dengan birokrasi. Bagaimana tidak, apa yang diinginkan warganya tidak sesuai dengan peran dan fungsi birokrasi sendiri.
Kalau dilihat slogan/moto setiap birokrasi di Indonesia, selalu memberikan pelayanan prima kepada masyarakatnya. Namun hal itu tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, makanya keadaan birokrasi di Indonesia semakin sulit untuk diluruskan. Pasalnya budaya turun menurun sudah melekat di benak mereka, makanya kebiasaan jelek akhirnya menjadi budaya yang sulit dihilangkan.
Sebagai contoh saya ambil dari lingkup yang terkecil, RT (rumah tangga), sekarang ini segala sesuatu harus mengetahui ketua RT kalau tidak makanya semuanya tidak akan berjalan lancar. Namun satu hal yang harus digaris bawahi setiap kita meminta sesuatu maka harus ada imbalan yang sesuai dan kalau tidak ada imbalan maka sesuatunya akan berjalan lama sekali. Maklum ketua RT juga manusia, butuh materi untuk menunjang hidup.
Kalau lingkup besar mungkin bisa langsung diketahui media masa, apalagi media masa sekarang ini sudah sangat canggih. Jadi, kejanggalan pada birokrasi akan cepat diketahui oleh media.
Kesimpulannya, memegang amanat bukan hal yang mudah karena banyak hal yang harus dikorbanin demi sebuah amanat yang di embannya. Namun juga, banyak yang bisa memegang amanat itu dengan sangat bijaksana namun tantangannya juga banyak baik dari diri sendiri, keluarga, teman dan lingkungan.
Ada sebuah kutipan dari mantan presiden amerika"Jangan bertanya apa yang negara kasih buat kamu, tapi apa yang bisa kamu kasih untuk negara ini".