Mohon tunggu...
Anna Risnawati
Anna Risnawati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bukan penulis hanya suka corat-coret dan bahagia jika bisa berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keterlukaan Dahlan Iskan

25 September 2013   22:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:24 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak menyatakan ikut bertarung di konvensi capres Partai Demokrat, hantaman demi hantaman mulai menghampiri Dahlan Iskan. Meskipun banyak pihak yang memintanya untuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri BUMN tapi Dahlan menegaskan tidak akan mundur. Dahlan beralasan, dirinya tidak melamar menjadi peserta konvensi Partai Demokrat, tetapi diminta ikut konvensi. Menurut Dahlan keikutsertaannya lebih kepada menjemput takdirnya untuk menjadi pemimpin.

Menurut pengamat politik Toto Sugiarto dari SSSG, Dahlan Iskan tidak perlu mundur dari jabatannya demi memenangkan konvensi capres karena meski mundur dari jabatannya Dahlan Iskan diyakini bisa memenangkan konvensi capres Partai Demokrat. Hal ini terlihat dari elektabilitasnya yang melambung melebihi peserta konvensi lainnya. Dahlan menyatakan dengan tegas tidak akan mundur karena Dahlan tidak akan melakukan kampanye dan hanya kerja, kecuali Presiden SBY sendiri yang memberhentikannya. Padahal semua masyarakat tahu kalau SBY terkenal plin plan dalam mengambil keputusan. Dan akan berakhir dengan prihatin bila keadaan sudah runyam.

Kepercayaan diri Dahlan Iskan yang besar karena elektabilitasnya yang meroket diantara peserta konvensi lainnya menjadikan Dahlan banyak menuai kritikan pedas soal kinerjanya di BUMN akhir-akhir ini. Sudah pasti hal ini akan dilakukan oleh lawan-lawan politiknya untuk menggilas siapapun yang sekiranya akan "nyrimpeti" langkahnya. Dahlan Iskan sendiri bukan seorang kader partai sehingga pengalamannya di bidang politik boleh dikatakan nol.

Hal terkini yang sedang dipersiapkan skenarionya untuk menghantam Dahlan adalah demo pekerja outsourching di lingkungan perusahaan BUMN yang hingga kini belum ada kejelasan. Dahlan Iskan dan DPR dinilai lamban dan tidak efektif dalam memutuskan nasib pekerja outsourching. Dampak dari lambannya kerja Panja DPR mengakibatkan para buruh yang sudah bekerja puluhan tahun terancam kelangsungan hidupnya. Koordinator Gerakan Bersama Buruh/Pekerja (Geber) BUMN, Ais menegaskan bahwa BUMN harusnya bisa menjadi contoh bagi perusahaan swasta lainnya dengan menghormati dan mematuhi aturan ketenagakerjaan di Indonesia. Sebagaimana diketahui aturan outsourching yang diberlakukan BUMN saat ini adalah Permenakertrans No 19 Tahun 2012. Aturan ini berakibat diskriminatif bagi pegawai tidak tetap bahkan dijadikan alasan untuk melakukan PHK massal yang dilakukan pengelola perusahaan BUMN. Dalam menindaklanjuti aksinya Geber akan melakukan aksi mogok kerja bersama ribuan pegawai outsorching BUMN pada tanggal 3 hingga 20 Oktober 2013 menuntut kenaikan gaji sebesar 50 persen. Sedangkan ide Dahlan sendiri adalah menggaji outsourching minimal 10 persen di atas UMP sambil menunggu keputusan Panja DPR atas nasib buruh BUMN.

Kemudian soal mobil listrik yang digadang-gadang Dahlan sebagai pengganti mobil berBBM pun surut dari hingar bingar dunia otomotif. Penggagas mobil listrik Dasep Ahmadi menyatakan kecemburuannya karena belum dikeluarkannya peraturan yang mendukung industri mobil listrik. Terkait dengan peraturan mobil murah yang sudah diluncurkan bahkan sudah diindent oleh konsumen meskipun masih menuai pro dan kontra hingga saat ini. Tidak adanya kerja sama antara Kementrian BUMN dan Kementrian Perindustrian menjadi permasalahan utama. Hingga detik ini pembicaraan soal mobil listrik untuk menuju ke peraturan pemerintah boleh dibilang masih mentah. Masalah infrastruktur untuk mobil listrik bisa dibangun cepat bila peraturan pemerintah sudah dikeluarkan. Akankah mobil listrik ini juga bernasib sama seperti Esemka yang tidak didukung oleh peraturan pemerintah tentang mobil nasional ?

Banyak celah untuk menjatuhkan Dahlan Iskan agar terseok-seok dalam keikutsertaannya di konvensi capres. Musuh-musuh politik tidak akan tinggal diam. Apalagi banyak perusahaan-perusahaan plat merah yang masih labil dan belum mengeruk untung. Ini akan menjadi sasaran empuk bagi mereka.

Isu terbaru krisis pasokan listrik di Sumatera Utara dan sekitarnya. Masyarakat Sumatera Utara langsung menuding Dahlan Iskan untuk bertanggung jawab atas terjadinya pemadaman bergilir. Dirut PLN, Nur Pamudji berharap kondisi ini tidak membuat warga bertindak anarkis dan bisa menahan diri. Dan menjanjikan pemadaman bergilir akan berakhir awal November 2013. Belum lagi proyek-proyek BUMN lain yang masih dalam taraf perbaikan atau bahkan tidak dapat diselamatkan.

Dahlan Iskan harus berpikir cerdas menghadapi serangan pollitik ini bila keinginannya untuk nyapres memang serius. Bukan hanya menjemput takdir tapi memang didasari keinginan untuk merubah kondisi Negara Indonesia ini menuju perubahan yang lebih baik. Kalaupun terbersit keraguan bahwa konvensi capres Demokrat ini hanya abal-abal dan sudah dapat ditebak siapa pemenangnya, janganlah itu menjadi pesimisme seorang Dahlan Iskan. Apalagi keraguannya ini ditunjukkan dengan tidak inginnya dia kampanye selama masa konvensi dan hanya diserahkan pada tim relawannya. Karena menurutnya kerja yang baik akan dinilai oleh masyarakat. Hal ini bisa menunjukkan keraguan atau malah kesombongan seorang Dahlan Iskan. Tidak semua masyarakat kenal Dahlan Iskan. Apalagi masyarakat kelas bawah yang notabene hampir 48 persen di Indonesia ini.

Sedangkan konvensi Demokrat sendiri menargetkan pemenang konvensi harus bisa mengungguli elektabilitas Jokowi di setiap hasil survei. Maka Dahlan Iskan yang digadang-gadang akan memenangi konvensi harus bekerja keras untuk itu. Setidak-tidaknya tim relawannya harus bisa 'menjual' Dahlan Iskan sampai ke level masyarakat paling bawah. Mampukah mesin Partai Demokrat berjalan maksimal memenangkan peserta konvensi yang bukan dari kader partai ? Ataukah Partai Demokrat akan menolong Dahlan Iskan jika menjadi bulan-bulanan lawan politiknya terkait keikutsertaannya dalam konvensi ?

Salam sukses

Data dari berbagai sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun