Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pulau Tristan da Cunha: Mengenal Kepulauan Berpenghuni Paling Terpencil di Samudra Atlantik

29 Februari 2024   07:00 Diperbarui: 29 Februari 2024   11:27 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: 7. Tristan da Cunha Island - Travel Or Die Trying (travelordietrying.com)

- Pulau Nightingale: Pulau ini adalah pulau terkecil keempat di kepulauan ini. Pulau ini memiliki luas sekitar 4 km², dan memiliki ketinggian maksimum sekitar 365 meter di puncak gunung berapi. Pulau ini memiliki iklim yang lebih hangat dan lebih lembab daripada pulau-pulau lainnya. Pulau ini memiliki vegetasi yang subur, dan merupakan tempat bersarang bagi ribuan burung laut. Pulau ini juga memiliki beberapa spesies endemik, seperti burung finch Nightingale dan burung albatros Nightingale.

Kepulauan Tristan da Cunha juga merupakan kepulauan berpenghuni paling terpencil di dunia, karena jaraknya yang sangat jauh dari wilayah berpenghuni lainnya. Wilayah penduduk terdekat berada di Cape Town di Afrika Selatan ( 2.187 km), Saint Helena (2.437 km), dan Kepulauan Falkland (4.002 km). Kepulauan ini juga tidak memiliki lapangan terbang, sehingga satu-satunya cara untuk datang dan pergi dari kepulauan ini adalah dengan kapal laut, yang menempuh waktu sekitar enam hari perjalanan dari Afrika Selatan.

Demografi Pulau Tristan da Cunha

Pulau Tristan da Cunha memiliki populasi sekitar 244 orang, yang semuanya tinggal di satu-satunya permukiman di pulau, yaitu Edinburgh of the Seven Seas. Permukiman ini terletak di ujung utara pulau, dan memiliki fasilitas-fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, gereja, toko, kantor pos, dan restoran. Pemukiman ini juga memiliki beberapa bangunan bersejarah, seperti museum, benteng, dan rumah-rumah tua.

Penduduk pulau Tristan da Cunha adalah keturunan dari para pemukim yang datang ke pulau itu sejak abad ke-19. Mereka berasal dari berbagai negara dan latar belakang, seperti Inggris, Skotlandia, Irlandia, Amerika, Belanda, dan Italia. Mereka memiliki hubungan kekerabatan yang erat, karena mereka hanya menikah di antara sesama penduduk pulau. Mereka juga memiliki tingkat keragaman genetik yang rendah, tetapi juga memiliki beberapa variasi genetik yang unik dan langka.

Penduduk pulau Tristan da Cunha menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi dan sehari-hari. Namun, bahasa Inggris di pulau ini memiliki dialek, kosakata, dan aksen yang berbeda dari bahasa Inggris standar. Bahasa Inggris di pulau ini dipengaruhi oleh bahasa-bahasa dari negara asal penduduk, seperti Skotlandia, Irlandia, Amerika, Belanda, dan Italia. Bahasa Inggris di pulau ini juga mengandung beberapa kata pinjaman dari bahasa Portugis, seperti "milho" (jagung) dan "mangusto" (musang).


Budaya Pulau Tristan da Cunha

Pulau Tristan da Cunha memiliki budaya yang unik dan khas, yang mencerminkan pengaruh dari berbagai asal-usul penduduknya. Beberapa ciri budaya di pulau ini adalah sebagai berikut:

- Agama: Penduduk beragama Kristen, dengan mayoritas berdenominasi Anglikan. Gereja Santo Yusuf adalah gereja utama di pulau, yang dibangun pada tahun 1890. Tempat ini menjadi sentra kegiatan keagamaan dan sosial bagi penduduk. Penduduk juga merayakan beberapa hari raya Kristen, seperti Natal, Paskah, dan Pentakosta.

- Pemerintahan: Penduduk memiliki sistem pemerintahan sendiri yang demokratis, dengan kepala pulau yang dipilih setiap tiga tahun. Kepala pulau bertanggung jawab untuk mengurus urusan administratif, keuangan, dan hukum di pulau. Kepala pulau juga dibantu oleh dewan pulau yang terdiri dari delapan anggota yang dipilih oleh penduduk. Selain itu, ada juga administrator yang ditunjuk oleh pemerintah Britania Raya, yang berperan sebagai perwakilan resmi dan penasihat bagi pemerintah pulau.

- Mata pencaharian: Penduduk hidup dari bertani, berkebun, memelihara ternak, dan memancing. Mereka menanam berbagai macam tanaman, seperti kentang, wortel, kubis, bawang, dan tomat. Mereka juga memelihara sapi, domba, dan ayam untuk mendapatkan daging, susu, telur, dan wol. Mereka juga memanfaatkan sumber daya laut yang melimpah, seperti ikan, lobster, cumi-cumi, dan penguin (sejenis ikan lokal). Selain itu, mereka juga mendapatkan pendapatan dari menjual francobolli, kerajinan tangan, dan suvenir kepada pengunjung dan kolektor dari luar pulau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun