Bagi pembaca yang mau melihat bagaimana bukti  pengaruh pertumbuhan utang terhadap "ring satu" pertumbuhan ekonomi, dengan senang hati saya tunjukkan sebuah proyeksi bagaimana ke depan pada akhirnya sistem ini akan breakdown dengan sendirinya karena adanya limit pertumbuhan dengan jumlah likuiditas yang ada  terserap untuk membayar utang. Pada akhirnya kembali pada pemerintah yang  akan bertaruh dengan memperbesar defisit demi mengejar target pertumbuhan ekonomi yang pasti akan berakhir dengan potensi breakdown yang lebih besar berkepanjangan dan sistemik hingga menyebabkan default dan hiperinflasi, atau membiarkan krisis terjadi dan kembali kepada equilibrium likuiditas yang lebih sehat dimana deleveraging terjadi dengan alamiah dan potensi breakdown effect yang tidak berkepanjangan.
Dalam grafis olahan tersebut saya mengambil dari pertumbuhan ritel dan perumahan yang menunjukkan downtrend yang jelas seiring dengan kenaikan jumlah utang luar negeri setiap tahun nya, ritel merupakan titik likuiditas terbesar yang merupakan landmark makroekonomi pertumbuhan konsumsi negeri ini dengan puncaknya masa lebaran/puasa menjadi mudah untuk mengetahui tren likuiditas jangka pendek- menengah  yang ada, dan penjualan perumahan juga merupakan landmarksistem kredit dengan jangka waktu terpanjang yang akan berpengaruh terhadap likuiditas jangka panjang.