Mohon tunggu...
Aka Komar
Aka Komar Mohon Tunggu... lainnya -

Hanya pemuda biasa. Tak banyak ilmu dan kuasa. Hanya mencoba. Ungkapkan rasa cinta yang ada. Cinta pada Rabb-nya. Yang tak henti melimpahkan cinta kepada hamba-Nya. Cinta pada Rasul-Nya. Yang jua mencintai umatnya. Yang bahkan disebut-sebutnya pada akhir hayatnya. Cinta kepada keluarganya. Yang jika bersamanya sirnalah lelah dan putus asa. Cinta kepada sahabatnya. Yang bersama-sama dalam menjalankan segala aktivitas di jalan-Nya. Yang wajahnya mampu mengingatkannya akan surga.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Belajar Itsar dari Para Sahabat

1 Mei 2013   19:25 Diperbarui: 4 April 2017   16:14 3937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum itsar (الإيثار) adalah mendahulukan orang lain dari pada diri sendiri. Satu sifat yang mungkin sudah agak sulit kita temukan kini. Padahal itsar adalah salah satu akhlak yang paling utama. Bahkan dalam beberapa tulisan tentang tingkatan ukhuwah, itsar berada pada tingkatan tertinggi dalam implementasi ukhuwah islamiyah. Hal ini dirasa sangat wajar jika kita merujuk pada salah satu hadits nabi, “Tidak beriman seseorang diantaramu hingga kamu mencintainya seperti kamu mencintai dirimu sendiri.” (HR. Bukhari-Muslim).


Alangkah indahnya dunia ini jika setiap orang bisa mengamalkan hadits tersebut dengan sempurna. Alangkah damainya bumi yang kita tinggali ini jika orang-orang mampu menjadikan kepentingan orang lain lebih utama ketimbang kepentingan dirinya sendiri. Walau kenyataan yang kita hadapi kini mungkin cukup jauh panggang dari api.


Sebagian dari kita mungkin menganggap bahwa konsep itsar ini merupakan satu sikap yang sangat sulit ditemukan baik dulu hingga kini. Karena banyak anggapan yang menyatakan bahwa fitrah manusia adalah mendahulukan kepentingannya sendiri dibanding kepentingan orang lain dan agak sulit dibayangkan ada seseorang yang mau mendahulukan kepentingan orang lain dibanding kepentingannya sendiri. Namun sungguh mudah contoh implementasi itsar ini kita temukan padadi masa generasi terbaik umat ini. Yaa, kita akan dengan mudah mendapat berbagai kisah hikmah tentang Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya yang berhasil memberikan teladan mulia akhlak itsar.

Begitu besar kemuliaan yang akan disandangkan bagi mereka yang mampu melakukan itsar dalam kehidupannya. Ada banyak ganjaran kebaikan yang telah menunggu bagi mereka yang mampu mendahulukan kepentingan orang lain ketimbang kepentingan dirinya sendiri. Beberapa keutamaan dari akhlak itsar diantaranya:


Dicintai Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda,

Orang yang paling dicintai olehAllah ‘Azza wa jalla adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada oranglain. Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kesenangan yang diberikan kepada sesama muslim, menghilangkan kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh, aku berjalan bersama salah seorang saudaraku untuk menunaikan keperluannya lebih aku sukai daripada beri’tikaf dimasjid ini (Masjid Nabawi) sebulan lamanya. Barangsiapa berjalan bersama salah seorang saudaranya dalam rangka memenuhi kebutuhannya sampai selesai, maka Alloh akan meneguhkan tapak kakinya pada hari ketika semua tapak kaki tergelincir. Sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusak amal sebagaimana cuka yang merusak madu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya dengan sanad hasan)

Dicintai manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun