Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menggoyang MKD dengan 20 Milyar?

25 November 2015   22:01 Diperbarui: 25 November 2015   22:36 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gambar : tribunews.com"][/caption]

Berkembang isu di MKD kalau Wakil Ketua dari partai PDI-P, Junimart Girsang ditawari 20 milyar untuk mengamankan kasus etik Setya Novanto. Isu ini digoreng habis seakan-akan ada sosok misterius yang menawarkan pada Junimart, seperti yang diberitakan Tribunews.com ;

Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Junimart Girsang mengungkapkan, dirinya ditawari 2 juta Dolar AS atau setara lebih Rp20 miliar untuk membantu 'mengamankan' atau '86' kasus etik Ketua DPR, Setya Novanto yang tengah diproses MKD.

"Oh, nggak (SMS), saya ketemu orangnya. Dia datang ke saya. Dia bilang, bisa nggak bang, *@#.. *@1».. Saya bilang, nggak ah, nggak mau guwe. Dia juga nggak bodoh main SMS kan," beber Junimart di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/11).

Dikesempatan yang lain Junimart pun tidak mengakui adanya tawaran tersebut, bahkan dia balik bertanya siapa yang menawarkan. Isu 20 milyar ini menggoyang MKD, seakan-akan MKD tidak mempan disogok, seakan-akan ada sosok misterius yang bersedia menyelamatkan Setnov dari kasus etik yang sedang diproses MKD. Ini hanyalah trik untuk menaikkan pamor Setnov juga martabat MKD.

Apa yang bisa dipercaya dari isu tersebut,? Betapa hebatnya orang yang ingin menggelontorkan uang senilai 20 Milyar, hanya demi mengamankan kasus Setnov di MKD, apa betul Setnov tidak aman posisinya.? Itulah berbagai pertanyaan yang sama sekali sebetulnya tidak penting dipertanyakan. Karena pada kenyataannya, tidak ada yang dikhawatirkan terhadap posisi Setnov di MKD, sejak awal Setnov sudah diamankan oleh KMP.

Jelas isu tersebut dihembuskan di MKD dari kalangan Setnov dan MKDnya, yang tujuannya hanya ingin mengatakan kepublik bahwa MKD tidak bisa disogok, MKD independen, meskipun pada kenyataannya MKD pernah ditekan oleh seorang Fahri Hamzah hanya lewat surat. Publik saat ini sudah sangat cerdas untuk membaca setiap isu, bahkan publik pun sudah pandai membaca manuver politik orang-orang partai, jadi berhentilah menciptakan kegaduhan yang hanya untuk memperbaiki citra dan kehormatan MKD.

Sumber kutipan

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun