Mohon tunggu...
AHMAD RIYA DHUHA
AHMAD RIYA DHUHA Mohon Tunggu... Duta Besar - Sekedar Memberi Pandangan

Sejatine manungso kudu biso manunggal memayu hayuning bawono.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pilihanmu, Masa Depanmu

27 Februari 2017   22:27 Diperbarui: 27 Februari 2017   22:36 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita sadari atau tidak, dunia ini sudah semakin dalam mengarungi masa modern yang cukup membuat kita terengah-engah dalam melewati dan mengarunginya. Terbukti dengan semakin sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang disebabkan oleh membludaknya masyarakat berijazah tanpa keahlian dan juga minimnya perhatian masyarakat terhadap kesejahteraan pendidikan yang layak didapatkan seluruh masyarakat tanpa terkecuali sedikitpun.

Berawal dari alasan itu masyarakat umum mulai menyadari betapa pentingnya sebuah pendidikan baik formal ataupun non formal demi menunjang diri setiap generasi penerus dalam mengikuti perputaran kehidupan yang semakin lama semakin kencang berputar dan tentunya perlu keahlian khusus untuk mengendalikannya. Sehingga menjadikan pendidikan sebagai suatu hal yang mutlak dalam kehidupan yang harus di rasakan dan bahkan menjadikannya hukum wajib untuk menempuhnya. 

Tak cukup dengan hanya kata menempuh saja tetapi harus professional. Dalam konteks ini yang dimaksud professional bukanlah serba bisa dalam segala hal, melainkan tahu banyak hal tentang sedikit konteks. Bukan malah menjadikannya tahu banyak konteks tentang sedikit hal. Itulah tujuan pendidikan yang sebenarnya sesusai dengan hakikatnya, yaitu mendidik dan mengembangkan kemampuan, bukan memaksakan kemampuan tanpa mendidik bakat minatnya.

Oleh sebab itu, sebaiknya pelajaran disekolah sebelum diberikan pada siswa, terlebih dahulu seorang guru harus melihat bakat minat anak tersebut. Sehingga akan terjadi kesinambungan antara pelajaran dan juga individu atau murid tersebut dengan yang diajarkan padanya. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa anak ini akan bisa dengan sendirinya atas pelajaran atau apapun yang diajarkan kepadanya karena kecintaan dan kecendurangan anak tersebut pada hal itu. 

Sebagai contoh : “anak suka pada mata pelajaran matematika, dan gurunya memberikan soal matematika kemudian menyuruhnya mengerjakan dengan memberikan sedikit penjelasan. Maka yang terjadi adalah anak itu akan menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut dengan mencari jalan keluarnya karena bakat minatnya berada disana. Berbeda dengan anak yang tidak memiliki bakat minat disana walaupun dijelaskan sedemikian rupa dan selama mungkin oleh gurunya, anak tersebut akan sulit bahkan enggan memperhatikan apa yang disampaikan oleh pengajarnya.

Mendasar pada perumpamaan dan paparan diatas mata pelajaran bimbingan konseling sangatlah penting diadakan di sekolahan, karena pada dasarnya bimbingan konseling sangatlah penting sebagai sarana pendekatan guru pada siswa atau sebaliknya baik secara jasmani ataupun rohani dan juga tidak menutup kemungkinan menjadikanya sebagai sarana konsultasi bakat minat siswa pada gurunya. Sehingga penemuan bakat minat pada siswa akan semakin mudah ditemukan dan didapatkan dan juga apabila seorang siswa mempunyai masalah akan mempermudah untuk mencarikan atau membantunya menemukan solusi pada masalah tersebut. 

Dikarenakan sudah terjadi kedekatan emosional baik jasmani ataupu rohani antar siswa dengan guru atau pengajar. Oleh sebab itu seberapa pentingnya memiliki guru bimbingan konseling yang professional pada sekolah ? tentukan sendiri jawabanmu dalam hati dan wujudkannya dalam tindakan yang nyata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun