Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bagaimana Khusyuk dalam Salat?

27 Februari 2017   12:19 Diperbarui: 27 Februari 2017   22:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seringkali kita mendengar bahwa ‘Solat itu tiang agama’ artinya jika tidak ada tiangnya rubuhlah suatu bangunan dengan kata lain Jika tidak solat maka sia-sia lah ibadah yang kita kerjakan. Sia-sia lah segala amal baik yang kita perbuat, karena solatlah yang menjadi jalur utama ibadah kepada Allah. Selain sebagai suatu kewajiban, solat yang baik itu dapat mencegah kita dari melakukan perbuatan keji dan munkar dan solat yang bagus itu dapat membersihkan dosa-dosa yang merupakan sumber masalah sehingga membuat kita merasa kesulitan, bahkan dari mulai kita hendak melaksanakan salat saat kita berwudu jika wudunya baik maka keluarlah dosa-dosa sampai pun dari kuku-kukunya. Solat itu zikir yang di variasikan gerakannya. Dan zikir dalam solat itu top dan kumplit, karena zikirnya suci dan menghadap kiblat. Merendah kepada alloh, merunduk, bersujud kepada penguasa segalanya. Dan solat yang khsuyu itu akan menaikan derajat kita, memperbaiki akhlak kita, dan berdampak pada kehidupan kita sehari-hari. Sungguh luar biasa keutamaan salat.

Lalu bagaimana agar salah kita tidak hanya sekedar salat. Salat yang lima waktu saja, jangan hanya kita kerjakan sebagi suatu kewajiban tetapi sebagai ibadah yang berdampak pada keseharian kita. Ibadah yang benar-benar mengubah hidup kita mengubah diri kita menjadi insan yang lebih baik, syukur-syukur menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Bisa khusyu dalam setiap salat yang kita kerjakan merupakan nikmat yang luar biasa dan untuk itu tentulah kita patut mengusahakannya.

Seperti dikutip dalam salah satu ceramah aa gim. Khusyu itu kuncinya penting. Jika kita menganggap suatu urusan itu penting maka kita akan focus, memberikan atensi maksimal. Seperti orang yang sedang meminjam uang, seperti komandan yang sedang memimpin upacara. Jadi kenapa kita tidak khusyu dalam solat karena kita belum menganggap solat itu penting.

Solat itu sangat penting, karena saat itulah kita menghadap kepada Allah yang maha kuasa atas segalanya. Solat adalah momentum terpenting. Manakala adzan berkumandang seperti majikan yang memanggil pembantunya, maka ia akan bersegera menemui dan melaksanakan perintah sang majikan. Begitupun ketika Allah memanggil hambanya untuk salat dengan seruan yang sempurna, maka haruslah ia bersegera menemui penciptanya dan menunaikan kewajibannya. Karena telat solat apalagi bolong-bolong dalam salat bukanlah suatu keadaan, tapi karena menganggap remeh hal yang sesungguhnya lebih penting. Jadi pertama merasa penting, jadikan salat sebagi kunci pembuka.

Kedua paham, mengerti bacaannya. Mengerti setiap apa yang kita baca dalam salat seperti ketika kita membaca surat Alfatihah yang merupakan ummul quran induknya alquran dimana setiap ayatnya di jawab oleh Allah swt. Usahakan setiap membacanya kita benar-benar paham.

Dan ketiga tumaninah, Tidak rusuh, tertib ketika akan bertemu dengan Allah. Berkonsultasi dengan Allah atas semua permasalah kita yang tidak jemu-jemunya menemui kita. Karena salat adalah saat dimana Allah memberikan waktu privasi kepada hambanya, Tak ada yang lebih penting selain urusan kita dengan Allah, Dia yang punya segalanya, Dia yang memiliki segalanya, baik itu solusi maupun kesenangan.

Namun celakanya setan tidak mau kita solat dengan benar, karena solat itu pertempuran kita dengan setan. Suatu ketika rosul mengatakan “Ma solaita” hingga tiga kali kepada sahabat yang solat dengan tergesa-gesa, kamu ini belum solat, kamu mencurinya ketika ruku dan sujud, dihilangkannya ketumaninahan. Adapun ruku yang sesuai dengan sunah rosul, yang mana ketika rosul ruku jika disimpan segelas air di punggungnya tidak akan jatuh. Hati yang lurus dan gerakan-gerakan yang lurus, sadar bahwa kita bodoh berlumur dosa bersandar kepada yang maha memiliki segalanya. Bersujud dihadapannya, ketika kening dan telapak kaki sama rendahnya.

Jadikan solat sebagai suatu kebahagiaan sesuatu yang sangat penting, jalan keluar bagi semua permasalahan. Bukankah tidak ada jaminan jika esok hari kita masih bisa melaksanakan solat. Padahal kita sangat memerlukan solat.

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat. Kecuali bagi orang-orang yang khusuk. (Yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”Al-Baqarah Ayat 45-46

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (Salat) adalah lebih besar (keutamaanya daripada ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Al-Ankabut Ayat 45

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun