Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Strategi Suami Istri Mengelola Keuangan Keluarga

9 Februari 2017   07:50 Diperbarui: 11 Februari 2017   04:17 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah nabi Yusuf AS -dokpri

Sungguh saya terkesan kisah Nabi Yusuf, nabi yang terkenal dengan ketampanan dan kecerdasan. Selain dianugerahi paras rupawan, baginda nabi pilihan ini sangat kuat dalam menafsirkan mimpi.

Satu mimpi pernah mengusik ketenangan raja Qithfir, perihal sapi kurus memakan sapi gemuk. Dalam mimpi raja juga digambarkan,  ada tujuh batang gandum kering bersanding tujuh batang gandum segar. Atas kehendak Allah SWT,  dengan penuh keyakinan nabiyullah Yusuf AS menerangkan maksud mimpi raja.

Bahwa akan datang tujuh tahun masa panen, disusul tujuh tahun berikutnya masa paceklik. Kalau tujuh tahun masa kerontang tak diatasi, berpotensi pada terjadinya bencana kepalaran. Kemudian solusi ditawarkan Nabi Yusuf,  yaitu berhemat saat panen melimpah untuk persiapan musim paceklik. 

Mendengar penuturan nabi Yusuf AS, raja mengambil tindakan cepat. Memerintahkan  seluruh rakyat, menyimpan hasil bercocok tanam di lumbung kerajaan. Kecuali mengambil secukupnya saja, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari –hari.

Masa berjalan....

Benar juga penafsiran mimpi terjadi,  musim kering tiba mengiringi musim panen selesai. Rakyat berbondong mendatangi kerajaan, untuk mengambil bahan makanan. Persediaan di gudang kerajaan, sanggup memenuhi kebutuhan rakyat  selama musim kering. Sejak saat ini, nabiYusuf diangkat menjadi bendhara kerajaan. 

Ada pesan yang saya tangkap dari kisah agung ini, yaitu ajakan berhemat alias tidak berfoya. Roda kehidupan yang terus berputar, membawa setiap orang pada situasi kelebihan atau kekurangan. Kelebihan dan kekurangan adalah ujian, setiap kita pasti mengalami hal tersebut.

Saya kok yakin, sejatinya manusia diciptakan di dunia fana sudah dicukupkan rejekinya. Seorang hamba tidak akan sia - sia kehadirannya, karena kebutuhan selama hidup sudah ditanggung Sang Pencipta.

Seperti janji Sang Pencipta, “bahkan seekor binatang kecil hitam sekalipun, rejekinya sudah ditanggung”. 

Kini kenyataan bisa kita saksikan, masih ada orang yang (merasa) kekurangan bahkan sampai terjerat hutang. Sibuk gali lubang tutup lubang, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Kok bisa ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun