Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Menikmati 3 In 1 dengan Gadis Cantik

2 April 2016   01:12 Diperbarui: 2 April 2016   01:24 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="wiplas.com"][/caption]Pada waktu itu seingat saya tahun 2013, aku berangkat dari rumah di daerah kelapa gading pukul 06:00, mengingat bilangan angkasa kemayoran macet, maka supirku punya inisiatif melalui cempaka putih untuk langsung ke arah medan merdeka, tujuaku sendiri adalah perkantoran di kawasan sudirman, ternyata di persimpangan senen juga sudah macet, memang hari itu aku terlambat bangun, terbiasa berangkat dari rumah pukul 05:30, namun kali ini terlambat, dan resiko atas itu, aku harus terkena macet, inilah Jakarta, Kota yang penuh hiruk pikuk dengan lalu lalang kendaraanya.

Pak,. Kita harus mengambil joki," supirku membuka percakapan,

Ya sudah yon,' ambilah, yang penting saya sampai kantor tidak terlambat.'

Berhentilah yono untuk mengambil joki 3 in 1 yang berjejer di sepanjang jalan. yono sempat menawarkan untuk joki tersebut duduk di depan,(samping kemudi.) namun karena waktu yang terburu-buru, dan sang joki sudah membuka pintu tengah, maka masuklah joki itu dan duduk sampingku.

Selamat pagi pak,' (sang joki menyapa dengan ramah)

Pagi mbak,'

Aku berguman dalam hati,"ini joki 3 in 1 atau bukan,? 

Melihat anggun dan wanginya aroma parfum sang joki, aku semakin berfikir,'benarkah ini joki.?

aku sedikit canggung, karena inilah pengalaman pertama menggunakan joki, untuk mengurangi rasa tidak nyaman, aku menanyakan hal-hal tentang joki padanya, aku menanyakan sudah berapa lama menjadi joki, dan mengapa bekerja sebagai joki, dengan baik dia menjelaskan sudah 1 tahun menjadi joki 3 in 1, dan beralasan untuk menambah biaya kuliah, "hebat' guman hati ini.

Tanpa terasa ternyata sang joki bisa menghidupkan suasana dalam himpitan kemacetan, dan juga mampu menjadi teman obrolan yang asik,' akhirnya aku mengetahui namanya adalah Dona, aku juga mengetahui usia Dona baru menginjak 20 tahun, yang membuatku merasa senang adalah sorot mata dan lincah gerak bibirnya, mungkin karena Dona seorang mahasiswi maka "ngobrol' bukan sesuatu yang sulit untuknya,

Dengan keasikan obrolan yang membahas segalanya, juga di selingi canda ria, tanpa tersadari tangan kamipun saling berpegangan,dan ini di luar niatku, benar-benar terjadi dengan sendirinya, tanpa terasa tangan dona menelusup masuk kedalam celana ini, di sinilah aku merasakan sensasi tersendiri,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun