[caption id="attachment_114422" align="aligncenter" width="630" caption="Generasi Muda Islam, Memprihatinkan!!!"][/caption]
Penelitian yang dilakukan oleh Institute Goethepada bulan November 2010 yang lalu sungguh mencengangkan, penelitian tentang pengamalan Islam di kalangan anak muda Indonesia , dari 1500 orang responden yang berusia antara 15 tahun hingga 25 tahun, hanya 28,7 % yang melaksanakan sholat fardhu lima waktu, kurang dari 60% yang berpuasa dibulan ramadhan dan 11,7 % yang memahami ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Indonesia sebagai Negara dengan Ummat Islam terbesar di dunia kurang lebih 192 Juta jiwa atau kurang lebih 80% jumlah penduduk Indonesia beragama Islam. Proses pengaburan makna keberislaman , menyamakan semua keyakinan yang digencarkan oleh kelompok Liberal Sekulerisme pada pemuda Islam sepertinya telah berhasil, kurang lebih 30 Juta ummat Islam keluar dari Islam di Indonesia baik menjadi Atheis ataupun menganut agama lain. Pancasila sebagai symbol sekulerisme di Indonesia memberikan ruang yang sangat luas untuk bolehnya pernikahan antara orang Islam dan yang bukan Islam, padahal Islam sudah jelas-jelas tidak menghalalkan pernikahan yang beda keyakinan, Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia membolehkan pernikahan beda agama ini dan berdampak luas terhadap pengamalan Islam dalam keseharian pemuda Islam yang dilahirkan, dalam tempo yang lama Islam sepertinya hanya menjadi nama di negeri ini, jika tidak ditanggulangi dari sekarang.
Faham materialisme, Hedonisme membuat sebagian besar anak muda Islam menjadi terlena, kehidupan mall yang melupakan, pemujaan terhadap uang , ketenaran, kepopuleran membuat generasi menjadi hancur lebur.
Terkait fenomena pernikahan beda agama ini, misalnya bapaknya muslim dan ibunya non muslim, maka sang anak diberi kebebasan untuk memilih keyakinan masing-masing. ketika dewasa. Perkawinan yang sebenarnya secara syariat tidak halal kini menjadi life style di Indonesia, sehingga generasi yang dilahirkan adalah generasi yang memandang agama hanya sebagai sesuatu status tetapi tidak ada kecintaan sama sekali
Dari hasil penelitian Institute Goethe ini menunjukan generasi muda Islam semakin lalai dalam mengerjakan kewajiban utama sebagai seorang muslim yaitu SHOLAT, tambah parahnya tidak memamahi Al-Qur’an sebagai kitab sucinya. Peran MUI, Organisasi Massa Islam, Organisasi Politik Islam harus saling bahu membahu untuk mencegah degradasi moral Islam di Indonesia ini.
Jangan sampai bencana semakin parah melanda Indonesia , dari bencana alam hingga bencana keimanan karena hanya membiarkan kemungkaran dan kemaksiatan merajalela dan berkembang secara leluasa, tidak dalam rangka menyalahkan siapapun, melainkan ini harus menjadi renungan dan pada akhirnya pada tingkat action yang nyata untuk mengatasi ini.
Bandung, 15 Juni 2011
Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)