Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Dari Lokakarya MDI Sumbar, Memilih Pemimpin Kewajiban bagi Rakyat yang Berdaulat

4 November 2018   21:55 Diperbarui: 4 November 2018   22:07 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kakanwil Kemenag Sumbar diwakili Kabag Sekretariat, Irwan MA, tampak menyampaikan pemikirannya dalam Lokakarya MDI Sumbar.

Pengurus Dewan Pimpinan (DPD) Dakwah Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Sumatra Barat menggelar Lokakarya 'Tantangan Dakwah Siyasah Pemilu 2019 Menuju Kemakmuran dan Keutuhan Bangsa' dengan menghadirkan penceramah Buya H. Mas'oed Abidin, di Hotel Fave, Olo Padang, Sabtu (3/11), diikuti dengan pelantikan Pengurus Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Sumbar poriode 2018 -2022 yang diketuai H. Zainal MS, SH.

Buya H. Mas'ud Abidin berharap pada ummat yang punya hak pilih agar meramaikan TPS pada pemilu 2019 nanti untuk menyukseskan pesta demokrasi di Indonesia.

"Silahkan jatuhkan pilihan pada calon presiden yang disukai. Begitu juga untuk anggota DPD, DPR RI, DPRD I dan ll, sesuai dengan pilihan masing-masing. Mari terus kita sosialisasikan bahwa memilih pemimpin yang disukai itu sebenarnya adalah suatu kewajiban bagi rakyat yang berdaulat. 

Bagi warga yang punya hak pilih tapi tidak memilih maka itu adalah hal yang salah. Marilah kita berusaha terus menyebarluaskan arti penting pesta demokrasi sekaligus mempersempit usaha gerakan tidak memilih," kata Buya Mas'oed Abidin.

Dikatakannya, peran pendakwah sangat strategis untuk menyukseskan pesta demokrasi. Sebab, pesta demokrasi adalah penentu masa depan negeri ini.

Buya H. Mas'oed Abidin. (DOK PRIBADI)
Buya H. Mas'oed Abidin. (DOK PRIBADI)
Di antara peserta yang hadir dalam acara Lokakarya MDI Sumbar. (DOK PRIBADI)
Di antara peserta yang hadir dalam acara Lokakarya MDI Sumbar. (DOK PRIBADI)
"Dengan pemilihan umum, mari kita bentuk watak umat yang lebih baik. Perlu diingat, sikap ikhlas dan jujur adalah kekuatan yang jitu dalam menyukseskan pembangunan. insan yang baik itu adalah insan rajin beribadah, akidahnya baik, dan begitu juga dengan pergaulan maupun ekonominya," kata ulama kharismatik dari Ranah Minangkabau yang sudah berusia 81 tahun tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Buya Mas'oed juga menegaskan perlunya pemimpin negeri ini menghidupkan kembali pelajaran sejarah. Sebab, kecenderungan saat ini generasi muda sudah ada yang lupa tentang banyaknya tokoh Sumbar 'pembelah ruyung' lahirnya republik ini. 

"Luar biasa banyaknya tokoh Sumbar tampil dengan pemikirannya memerdekakan negeri ini. Bahkan istri presiden pertama Sukarno, yaitu Fatmawati, adalah warga Pesisir Selatan yang merantau ke Bengkulu. Tentu putri terbaik bangsa ini Megawati otomatis adalah warga Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Masih banyak lagi kisah sejarah yang terabaikan di daerah ini," kata Buya Masoed.

Sementara, pada acara pelantikan pengurus MDI Sumbar juga tampil memberi sambutan Ketua DPD Golkar, Ir. Hendra Irwan Rahim dan Darul Siska dari DPP Partai Golkar. Baik Hendra maupun Darul Siska sama-sama berharap daerah ini semakin maju dan sesama umat Islam jangan sampai mau diadu domba. Pelantikan Pengurus MDI Sumbar dilakukan Ketua Umum DPP MDI dwakili Ir. Leman Seto, Eng. *

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun