Munjat dan ikhtiar merupakan suatu tindakan yang tidak dapat dipisahkan di dunia ini. Aku pun menuai inspirasi untuk melegakan segala tendensi kegalauan, hanya semata-mata untuk menciptakan nuansa yang inspiratif. Segala bercak jejak yang ku pijakan di bumi ini hanya semata-mata untuk mengindahkan segala karunia ciptaan Allah. Di dalam hatiku selalu tertuang bercak kagum yang dahsyat akan keistimewaan ciptaan TuhanKu, bahkan hatiKu sampai luluh lantah dibuatnya, siapa dia? dia adalah kekasih tercintaKu. Yang setiap hari selalu menyirami hatiku, sehingga dalam hidup ini terasa fantastis dan bahagia. Suka duka itu pasti, bahkan itu merupakan pilihan yang wajib kita jalani. Akan tetapi sumber kesukaran dan kebahagiaan merupakan testimoni yang akan selalu mengkroscek seberapa sabar dan kuatnya kita terhadap sebuah ujian ataupun ujian. Jangan dianggap sebuah ujian hanya berupa cacian bahkan hinaan, akan tetapi pujian itu merupakan bagian dari ujian hidup juga. Seberapa jauh kita bertahan pada zona nyaman tersebut. Jika kita menganggap pujian semata-mata karena menjunjung prestasi ataupun kebahagiaan kita, itu belum tentu selalu baik. Nah, oleh sebab itu, patut kiranya kita selalu mengaca pada pribadi kita mulai dari cara bicara, bersikap, maupun bermunjat. Niat baik pasti akan selalu bermuara pada kebaikan pula, demikian janji Allah kepada hambanya. Itu merupakan suatu alasan logis bahwa suatu kebaikan pasti akan diganjar oleh Allah SWT. Ya Allah berikan aku cinta yang benar-benar tulus dan suci, sehingga nantinya aku akan menjaga cinta itu dengan indahnya. Aku yakin, bahwa engkau maha pengasih sekaligus maha pemaaf, namun goresan dosa hamba ini mohon engkau maafkan. Meskipun maaf engkau sedikit, namun hamba akan tetap meminta tulus sampai goresan dosa-dosa hamba ini bisa tersembuhkan oleh pintu maaf engkau . . .