~Sudahlah~
Lorong kecil itu ternyata begitu kuat menarik narik
Menyerupa pagi diujung malam, tak peduli seberapa jauh engkau tertatih tatih, disitulah ia terletak, disitulah ia akan menunggu
Engkau adalah sayap sayap waktu yang bersemayam diatas fatamorgana juga hasrat dalam tubuh, ataupun hati yang merangkak rangkak ingin menyentuh bulan di raut wajahnya
Cahayamu begitu rupa menyilaukan kenyataan yang bersembunyi pada air mata ditepi tepi jalan yang sering kulangkahi dengan telanjang kaki, lalu aku hanya melihat betapa liar aku sendirian, tanpa apa apa
Ini begitu naif, betapa sering keliru, seakan menertawai kemalangan sendiri atas kehampaan yang lupa memungut keping keping Matahari yang merekah diatas kepala yang penuh dosa
Sudahlah, lagi lagi aku hanya pengecut bodoh yang giat berhalusinasi tentang dunia tanpa pena, dunia tanpa harta, dunia tanpa jabatan ataupun dunia tanpa luka yang menyayat tubuh
Tengah malam menghanyutkanku pada bisingnya aroma takdir, sekali lagi aku menutup mata
Kupang 13/9/2017