Mohon tunggu...
Joko Siswonov
Joko Siswonov Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

i am antiteori ..... Memandang sesuatu dg sudut berbeda Antitempo Antiseeword Anticebong Antipartaineraliansikomunis Antisurveibayaran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukan Saracen, FB, Telegram Sarana Ujaran kebencian, Penyebabnya Seluruh Operator Seluruh di Indonesia

8 September 2017   21:49 Diperbarui: 8 September 2017   22:55 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Jepang seorang nenek diciduk polisi setempat. Apa yang dilakukan nenek tersebut, sehingga terciduk? Ia mengganggu temannya, dengan menelpon sang teman, saat temannya angkat, si nenek mematikan telpon. Nenek melakukan hal tersebut, belasan sampai ratusan kali. Sedang teman si nenek tidak kenal nomor telepon yang menelpon. Ia merasa terganggu dan diteror. Kesal atas telpon misterius yang menerornya, akhirnya lapor polisi. Penyelidikan polisi, melacak asal nomor, akhirnya sang nenek ketahuan.

#Pikir!!!

Seandainya kejadian tersebut terjadi di Indonesia, yakin deh si nenek ketangkapnya lama, bahkan gak ketangkep, kayak penyiram air keras bang Novel. 

Why my friend? What different Indonesia and Japan?

#Indonesia# Nenek beli nomor telepon di counter hape. Di mana banyak dijual nomor baru yang sudah aktif, serta nomor-nomor telepon tersebut menjanjikan gratis nelpon ke semua operator.

Banyak orang yang pura-pura bodoh di dunia, di balik kebodohannya ia sebenarnya mengetahui suatu penyelesaian masalah. Contoh; cara memberantas narkoba, Gampang, tinggal tutup aja semua diskotek seluruh Indonesia, maka 80% narkoba akan berkurang, karena 90% narkoba beredar di diskotek. Contoh lain, cara mengatasi kemacetan, Gampang, stop aja penambahan mobil dan motor baru, maka teratasi lah masalah macet.

Dan soal ujaran kebencian, para pemimpin kita pura-pura bodoh soal penyuburnya. Sang pupuk adalah seluruh operator Indonesia yang menjual kuota internet melalui agen-agen penjual atau kios pulsa. Di mana nomor tersebut diaktifkan dengan registrasi identitas palsu. Kuota internet itu berpotensi disalahgunakan untuk menyebar hoax dan ujaran kebencian.

Seandainya satu nomor telepon di Indonesia untuk satu orang seperti nomor KTP, harus identitas yang valid kayak di luanegeri, maka hoax akan hilang, karena secara gampang diketahui siapa pelaku hoaxnya.

Jadi maksud loe, begini JS, semakin marak hoax dan ujaran kebencian, makin untung seluruh operator seleuler.

Ono-ono wae.

Dipikir-pikir benar juga ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun