Mohon tunggu...
Zunita Rusmiana
Zunita Rusmiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Akuntansi Universitas Mercu Buana; NIM : 55521110022
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB2_Pedekatan Seni Lokal dalam Pajak

26 Mei 2022   18:39 Diperbarui: 26 Mei 2022   18:42 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendekatan pemahaman pajak mengunakan media kearifan lokal, seperti pertunjukan wayang guna sosialisasi PPS yang akan berakhir 1 bulan lagi.

Media kearifan lokal menjadi salah satu cara pendekatan ke masyarakat dalam memahami penting nya pengungkapan sukarela dalam perkembangan negara.

Salah satu hal menarik menggunakan media kearifan lokal adalah meningkatkan kecintaan masyarakat dengan budaya lokal, memberikan pemahaman masyarakat tentang pajak.

Pendekatan-pendekatan yang menggunakan budaya lokal wajib ditingkatkan oleh dirjen pajak, agar dapat merangkul dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pajak.

Selain hal tersebut, pajak merupakan salah satu penerimaan negara yang dapat meningkatkan produksi atau pertumbuhan budaya-budaya lokal yang ada.

Pajak merupakan sumber penerimaan utama dalam pembangunan nasional, salah satunya adalah untuk pembangunan fasilitas umum yang berdampak pada berkembangnya pariwisata, selain digunakan untuk perkembangan pariwisata, pajak juga digunakan untuk mendongkrak budaya-budaya lokal seperti pertunjukan seni budaya wayang orang, pembuatan batik, lalu seni tari yang ada di Indonesia yang tidak dapat dihitung karena terlalu banyaknya.

Kontribusi masyarakat dalam pembayaran pajak juga sangat berpengaruh dengan perkembangan budaya yang ada di Indonesia.

Sehingga pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam pemahaman pajak melibatkan budaya lokal sangat tepat dan menjadi mudah di terima oleh masyarakat.

Mengubah pola pikir masyarakat tentang pajak membutuhkan proses yang panjang dan membutuhkan generasi-generasi muda yang lebih kreatif dalam memberikan pemahaman tentang pajak.

Hal yang penting selain tentang pajak adalah pemahaman masyarakat tentang fungsi, manfaat, efek dari pembayaran pajak. Dengan pemahaman dan pendekatan yang tidak "menakut-nakuti" masyarakat akan dengan kesadaran diri sendiri membayar pajak tanpa harus di paksa.

Menurut pendapat pribadi saya, dengan cara "menakut-nakuti" berefek pada semakin takut nya masyarakat untuk membayar pajak. Saat ini perlu nya melibatkan masyarakat dalam pengawasan penggunaan penerimaan pajak negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun