“Pojok Kartini: Ruang Baca, Ruang Berdaya Perempuan Zaman Now”
Halo Sahabat Literasi,
Di era modern seperti sekarang, perempuan memegang peranan penting tidak hanya dalam lingkup keluarga, tetapi juga dalam ranah sosial, ekonomi, hingga kepemimpinan. Perempuan masa kini terlibat aktif dalam pengambilan keputusan rumah tangga, pengelolaan keuangan, pendidikan anak, bahkan dalam membangun dan menjalankan usaha. Sayangnya, di balik kemajuan tersebut, masih ada tantangan besar yang kerap kali luput dari perhatian: minimnya akses perempuan terhadap literasi keuangan yang mudah dipahami, relevan dengan kebutuhan sehari-hari, dan aplikatif dalam kehidupan nyata.
Banyak perempuan, terutama di daerah atau dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, belum terbiasa atau bahkan tidak pernah mendapatkan edukasi tentang bagaimana mengelola uang secara efektif, membuat anggaran, memahami produk keuangan, atau merencanakan masa depan finansial mereka. Bahkan dalam banyak kasus, mereka cenderung hanya menjadi “pengelola kas rumah tangga” tanpa benar-benar memahami perencanaan jangka panjang. Padahal, kemampuan ini sangat penting untuk menciptakan ketahanan ekonomi keluarga, terlebih di tengah kondisi global yang terus berubah.
Melihat urgensi tersebut, Perpustakaan Bank Indonesia Jawa Tengah hadir bukan hanya sebagai tempat membaca buku ekonomi, melainkan juga sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan. Melalui sebuah inisiatif inspiratif bertajuk Pojok Kartini, perpustakaan ini membuka ruang yang inklusif dan ramah bagi perempuan untuk belajar, bertanya, berdiskusi, dan berkembang. Nama “Kartini” dipilih dengan penuh makna—mengacu pada semangat perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan pendidikan bagi perempuan, khususnya di Jawa Tengah. Kini, semangat itu dihidupkan kembali dalam bentuk ruang literasi yang menyentuh kebutuhan nyata perempuan masa kini, terutama dalam aspek ekonomi dan keuangan.
Pojok Kartini menjadi bukti bahwa literasi bukan hanya soal baca-tulis, tapi juga soal keberdayaan. Bahwa membekali perempuan dengan pengetahuan finansial sama artinya dengan membangun pondasi ekonomi keluarga dan memperkuat struktur sosial masyarakat. Karena ketika seorang perempuan melek finansial, maka satu keluarga akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi—dan dari situlah perubahan besar dimulai.
Pojok Kartini bukan sekadar sudut baca biasa. Pojok Kartini ini ialah ruang yang dirancang khusus untuk mendorong pemberdayaan perempuan melalui pengetahuan ekonomi dan keuangan. Terinspirasi dari sosok R.A. Kartini—tokoh emansipasi perempuan asal Jawa Tengah—program ini membawa semangat yang sama: membuka pikiran, membebaskan dari keterbatasan informasi, dan membangun kemandirian.
Di dalam Pojok Kartini, kamu bisa menemukan koleksi buku dan referensi yang relevan..,mulai dari literatur ekonomi yang ditulis dengan bahasa sederhana, panduan pengelolaan keuangan rumah tangga, hingga materi tentang memulai dan mengelola usaha mikro. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat mengakses video edukatif, mengikuti pelatihan, diskusi komunitas, dan berbagai kegiatan yang mempertemukan perempuan-perempuan inspiratif dari berbagai latar belakang.
Program ini merupakan bagian dari kampanye edukatif BI Jateng yang disebut KAMUS (Kanal Akses Mudah untuk Semua)—sebuah upaya untuk memperluas akses literasi publik secara inklusif. Dalam tugasnya sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia tidak hanya menjaga kestabilan ekonomi makro, tetapi juga bertanggung jawab dalam meningkatkan kesadaran finansial masyarakat, terutama kelompok rentan seperti perempuan dan pelaku UMKM.
Salah satu kisah menarik datang dari Bu Lina (38), seorang ibu rumah tangga dari Ungaran yang kini menjadi inspirasi komunitasnya. “Dulu saya takut bicara soal uang. Tapi setelah ikut pelatihan di Pojok Kartini, saya mulai paham cara membuat anggaran, menabung, dan bahkan bantu teman-teman bikin arisan yang sehat,” ujarnya. Cerita Bu Lina hanyalah satu dari banyak bukti bahwa literasi keuangan bisa berdampak nyata pada kehidupan sehari-hari.