Mohon tunggu...
zulya veronica
zulya veronica Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya Zulya Veronica, biasanya orang-orang memanggil saya dengan panggilan Zulya, Izul, dan Vero. Hahah tapii lebih seringnya sih dipanggil ika sih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Emosi yang Tidak Terkontrol Dapat Menimbulkan Memori Buruk untuk Anak

3 Juni 2022   13:43 Diperbarui: 3 Juni 2022   13:50 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Emosi Yang Tidak Terkontrol Dapat Menimbulkan Memori Buruk Untuk Anak, Bagi sebagian orang tua kadang memamng sulit untuk mengatur emosinya terhadap sikap ataupun perilaku anaknya. 

Namun emosi yang berlebihan juga dapat membuat dampak yang buruk untuk si anak, seperti salah satu contohnya memarahi atau menegurnya ditempat keramaian atau umum,ataupun memarahi dengan menggunakan kata-kata ataupun kalimat yang tidak baik, memarahi hingga melakukakan kekerasan fisik. 

Nah dengan begini terkadang anak dapat menangkap memori tersebut dan lebih seramnya iya akan melakukan hal yang sama terhadap saudara, ataupun temannya nanti loh.

Sebagai contohnya, seorang anak melakukan kesalahan ataupun melanggar aturan dari orang tuanya dan orang tuanya emosi melihat perbuatan si anak tersebut, dan orang tuanya emosi dengan melakukan pukulan terhadap sih anak. Nah dengan cara seperti ini anak dapat menangkap sikap orang tuanya dan merekam tindakan tersebut. Dan nantinya anak akan melakukan hal yang sama jika mendapatkan masalah yang sama dikemudaian harinya.

"Anak cerminan orang tuanya" Begitulah  kutipan yang sering saya dengar, berlaku baik orang tua terhadap anak, maka anakpun akan berlaku baik pula terhadap kedua orang tuanya. Namun zaman sekarang anak tidak hanya dapat mencontoh terhadap orang tuanya, sudah banyak media pembelajaran bagi anak, ntah itu internet, lingkungan luar selain keluarga, seperti teman sebayanya. 

Maka dari itu peran orang tua juga penting untuk dapat men-filter lingkungan si anak bermain dan bergaul, bukan berarti anda sebagai orang tua mengekang si- anak, namun memilah mana lingkungan yang baik untuk anak dan mana yang kurang baik. 

Jika lingkungan luar kurang baik, maka orang tua lah yang harus menjadi lingkungan terdekat dan ter intim untuk anak dapat belajar mana hal yang baik dan mana yang buruk.

Sebagai orangtua kita dianjurkan untuk dapat meng-kontrol emosi dihadapan anak, karena anak dapat merekam setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi terlebih lagi kejadian yang berkesan baik ataupun buruk terhadapnya. 

Nah, cara terbaik untuk orang tua untuk dapat mengatur emosinya dengan beberapa cara, yaitu dengan cara mendekatkan diri kepada sang pencipta, melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan kaki sambil menghirup udara segar atau joging, mendengarkan musik favorit, melakukan hobi atau kegiatan yang disukai, misalnya menulis, melukis, menjahit, atau menari, melakukan meditasi untuk menenangkan pikiran, mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya, seperti belajar memasak. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun