Mohon tunggu...
Zulva Ulinnuha
Zulva Ulinnuha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pentingnya Nilai dan Prinsip Anti Korupsi

17 Desember 2018   08:15 Diperbarui: 17 Desember 2018   08:18 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Korupsi bukan lagi suatu perkara asing di telinga. Dari pekerja swasta hingga pegawai negeri, yang miskin bisa korupsi karena belum menerima keadaan, yang kaya juga korupsi karena belum merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki. Lalu bagaimana jadinya jika semua elemen masyarakat dinegeri ini korupsi? Bagaimana nasib Indonesia 3,5,10 atau bahkan 50 tahun kedepan? Angka korupsi yang terjadi di Indonesia bukan lagi rendah. Hal ini seharusnya menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia yang wajib direnungkan untuk memikirkan bagaimana menghapuskan kebiasaan buruk para tikus negara.

Pada kenyataannya, masyarakat masih belum menyadari bahwa tindakan tersebut tidak dibenarkan. Baik dari nilai sosial kemasyarakatan maupun dari hukum negaranya. Lalu apa saja tindakan yang dapat diambil untuk mencegah korupsi?  Maka dari itu, disini yang akan dibahas ialah mengenai cara efektif untuk mencegah adanya korupsi.

Yang pertama adalah dengan menanamkan nilai-nilai anti korupsi pada masyarakat. Baiknya diajarkan dari anak masih usianya dini. Misalkan dari sekolahnya, lingkungan sekitarnya, terutama dalam keluarga yang merupakan contoh pertama dalam hidup. ketika nilai-nilai ini sudah tertanam baik dalam diri seorang anak, maka akan tumbuh dewasa dengan pandangan nilai tersebut, tentunya paham dan was-was akan korupsi. Nilai itu berupa kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, dan keadilan.

Apakah semudah itu menanamkan jiwa anti korupsi? Tentunya tidak. Maka dari itu, pentingnya pengajaran sejak dini. Menurut saya sekolah sekarang ini harus benar-benar mengajarkan nilai anti korupsi agar tertancap kuat dihati muridnya. Didukung dengan mata pelajaran dan praktik dunia nyatanya.

Pendidikan anti korupsi saja tidak cukup tentunya. Hukum harus tetap berlaku, adanya undang-undang ditetapkan untuk dipatuhi dan dilaksanakan sesuai kebijakan yang ada. Hukum indonesia ini masih sangat kendo, belum terlaksana sepenuhnya. Dari sinilah korupsi masih merajalela. Kalau saja hukum tidak dapat dibeli mungkin cukup membuat para oknum itu jera. Nyatanya Indonesia menjual hukum dengan mudah kepada para tikus. Mereka yang seharusnya dipenjara hidup susah sebagai ganti atas perbuatannya malah hidup dengan mewah dalam penjara, menikmati segala fasilitas yang dibeli. Cukup miris bukan?

Ya, hukum mengenai korupsi harus ditetapkan tegas, undang-undangnya harus dilaksanakan dengan benar. Kalau peraturan negara saja dilanggar lalu mau di kemanakan para tikus rakus itu.

Anehnya, mengapa justru orang-orang menengah atas yang lebih banyak melakukan korup. Ya,peluang bagi mereka untuk korupsi lebih mudah tentunya. Karena jabatan yang tinggi maka akses atau jalan untuk melakukan hal tersebut tentunya lebih mudah. Kaki tangan mereka lebih banyak. 

Dengan wewenang kekuasaan yang dipegang, mereka mampu merangkul orang-orangan disekitarnya sebagai bagian dari terlaksana kannya korupsi. Prinsip hidup atas pekerjaannya belum tertanam kuat.

Setelah mendapat hukuman yang sekiranya cukup membuat jera para koruptor, maka baiknya dilakukan pembelajaran atau pembekalan ulang mengenai nilai dan prinsip anti korupsi. Jadi setelah para napi lolos dari penjara mereka belum sepenuhnya bebas. Harus menyelesaikan pembelajaranya mengenai korupsi yang juga dilaksanakan oleh pihak berwenang. 

Atau mungkin boleh saja dilakukan berkelanjutan, misalkan setiap bulan sekali atau dua bulan sekali. Karena menurut saya ini bukan hal sepele, jadi para oknum itu harus benar-benar mendapat ganjaran atas perbuatannya. Agar mereka merasakan resah seperti halnya para korban dari korupsi mereka.

Dari paparan diatas, dapat dipahami bawa pendidikan anti korupsi itu sangat penting. Telah disebutkan bahwa penanaman nilai-nilai dan prinsip hidup tanpa korupsi harus tertanamsejak dini. Maka dari itu, kita warga indonesia harus pandai mengambil peran dilingkungan sebagai penggerak anti korupsi. Berawal pembelajaran dari keluarga, kemudian pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya, kemudian juga berupa wujud nyata dari pembelajaran tersebut. Membuktikan bahwa Indonesia mampu terbebas dari korupsi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun