Padahal kita ketahui bahwa negara kita adalah negara sepak bola ya, kenapa begitu karna atmosfer sepak bola di indonesia begitu semarak dan luar biasa kita dapat temui di kota dan daerah banyaknya kelompok sepak bola yang begitu militan dan loyalitasnya yang tidak diragukan lagi sebut saja the jak, bonek, viking dan sebagainya.
Akan tetapi negara kita masi saja sangat sulit untuk menunjukkan tajamnya cakar garuda bumi pertiwi bahkan di sektor asean pun kita masih sulit untuk mengangkat trofi di Aff masih saja kita kala dengan negara thailand singapura yang jumlah penduduknya jauh di atas kita.
Kita melihat kekuatan sepak bola di asia antara lain seperti jepang, korea, australia bahkan jumlah penduduk kita masih menang jauh tapi kenapa kita masih tertinggal? bahkan kita seperti kehabisan akal sehingga masih menaturalisasi pemain ini sungguh memprihatinkan jawabannya.
Menurut hemat saya yang paling bertanggung jawab adalah PSSI apakah meraka tau sepak bola apa yang mereka kerjakan sehingga garuda kita masih tertidur, jangan sampai cuman ambisi eksistensi dan kekuasaan? permasalan yang kedua adalah pelatih peran pelatih itu yang terpenting adalah menentukan atau mengambil pemain untuk membela timnas.
Soal taktik itu nomor dua saya melihat kualitas pemain ini masih ada yang dibawah rata-rata dilihat dari banyaknya passing eror yang dilakukan umpan lambung yang tidak karuan ini menunjukkan kualitas pelatih masih perlu dipertanyakan sedangkan lawan kita sudah sangat merata dan di atas rata-rata ini timnas coach bukan tim amatiran kemudian yang ketiga adalah fasilitas sepak bola dan liga haruslah di tingkatkan liga di level bawah dan infrastruktur sepak bola harus dibangun.
Dan dibangun karna dari situlah pabrik  pemain sepakbola kalau tidak ada pabriknya ya wajarsaja kita masih inpor alias naturalisasi soal sumber daya alam kita saya rasa banyak pemain kita yang bagus-bagus.
Saya ingin membuktikannya suatu saat kalau diberi kepercayaan dabat memajukan sepak bola apa susahnya coba cuman menentukan dan mencari 23 pemain di negeri sepak bola ini dengan jumlah lebih dari 300 juta, sungguh ironi.
