Mohon tunggu...
zulfikarakbaribrahimalkis
zulfikarakbaribrahimalkis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN sunankalijaga ilmu komuniukasi 21107030062

mahasiswa UIN sunan kalijaga ilmu komunikasi 211070300062

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pembunuhan dan Penyerangan Pemakaman Shireen, Jurnalis Al Jazeera

14 Mei 2022   14:00 Diperbarui: 14 Mei 2022   14:02 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral. Sumber ilustrasi: PIXABAY/ktphotography

Polisi israel menunjukan kekejian Kembali dengan menyerang rombongan prosesi pemakaman jurnalis senior milik Al Jazeera ,jum'at 13 mei 2022, Shireen Abu Aqleh.dalam penyerangan ini terlihat rombongan yang sedang mengantar jenazah dari sang jurnalis kocar-kacir Ketika diserang. Kondisi peti yang sedang diangkat oleh rombongan ini juga terlihat hampir jatuh beberapa kali Ketika diserbu para polisi yang bengis ini.setelah sebelumnya diketahui bahwa pembunuh dari sang wartawan adalah tantara Israel juga.korban sipil dan pers akibat dari kekejaman militer Israel ini terus bertambah setiap harinya. Israel mendapat banyak kecaman dari beberapa negara-negara dunia sejak sering melakukan penyerangan dan kejahatan perang lainya . kekejaman militer israel ini sudah tidak bisa lagi di toleransi. Namun sayangnya pihak PBB seolah tutup telinga saat konflik yang terus berkecamuk ini diberitakan.

Sebelumnya Shireen ditembak mati saat sedang meliput konflik yang pecah di Jenin , tepi barat. Beliau adalah Shireen Abu Aqleh seorang jurnalis senior yang bekerja di Al Jazeera. Shireen merupakan jurnalis yang sudah sangat lama dalam meliput konflik yang terjadi antara Israel dan palestina. Dalam peristiwa yang terjadi tersebut , Shireen sudah menggunakan rompi pers berwarna biru , yang seharusnya  hak persnya wajib dilindungi. Tapi naasnya , tantara Israel yang ada dilokasi tersebut malah menembak mati shireeen.Tak hanya itu , tantara yang menembak mati Shireen pun melakukan hal keji lainya dengan membrondong jasad Shireen dengan belasan peluru setelah jurnalis tersebut tewas.diceritakan juga oleh Ali Samodi , rekan Shireen yang berada di lokasi kejadian bahwa ia dan Shireen sudah menggunakan atribut lengkap pers yang seharusnya sudah menadai mereka. "para penjajah itu pembunuh dan criminal, mereka menembak kami tanpa alasa. Kami sekelompok wartawan berada disana mengenakan seragam pers lengkap kami selain helm dengan kata pers ditulis dengan huruf besar.sudah jelas.kami memastikan untuk berjalan tepat didepan patrol tantara sehingga mereka dapat melihat kami , setelah kami pergi ke jalan dimana tidak ada orang bersenjata", pernyataan dari Ali samodi.  Dalam pernyataan lain yang diungkapan oleh pihak Al Jazeera sendiri mengecap tantara zionis Israel adalah pembunuh berdarah dingin." Dalam pembunuhan terang-terangan , melanggar hukum dan norma internasional. Pasukan pendudukan Israel membunuh dengan darah dingin koresponden Al Jazeera di palestina."ungkap pernyataan dari pihak Al Jazeera.

Israel sendiri sebenarnya sudah sangat sering melakukan kejahatan perang terhadap pers sejak tahun 1992.total 17 wartawan sudah dibunuh oleh para tantara zionis Israel dan puluhan lain korban luka .belum puluhan jurnalis lain yang saat ini sedang mendekam di sel karena dipenjarakan oleh pemerintah israel.walaupun demikian Israel belum pernah mendapatkan sanksi atau hukuman sekalipun dari PBB. Jika mlihat kebelakang , seharusnya negara yang bisa disebut sebagai hasil menjajah ini berdiri dengan melanggar hukum keamanan internasional sejak negara ini menginvasi palestina. Banyak public yang sudah mengecam negara ini sebenarnya , tetapi pihak Israel seolah mendapat dukungan dari negara-negara besar seperti amerika. Dan fatalnya kasus ini seolah tak di besar-besarkan oleh public dunia. Palestina sangat amat dirugikan akibat konflik yang terus pecah ini. Puluhan ribu warga negara palestina sudah menjadi korban sejak pertama kali Israel menginvasi negara yang menjadi kiblat pertama umat islam di seluruh dunia ini. Menlisik konflik yang sedang ramai lainya , invasi Russia ke ukraina , menjadikan perang antara Israel dan palestina seolah-olah diabaikan oleh masyarakat dunia. Sangat berbanding terbalik ,konflik yang terjadi antara Russia dan ukraina mendapat perhatian dan terus disorot oleh media-media di dunia. Sedang perang antara palestina dan Israel tak pernah dianggap dan seolah-olah public diam akan apa yang sedang terjadi.

Tragedi Shireen ini menjadi serangakain tragedy lainya yang terjadi di perang ini , menambah deretan korban pers lainya. Beberpa pendapat mengatakan Tindakan penyerangan terhadap pers yang dilakukan beberapa kali oleh militer Israel ini didasari untuk membuat takut para jurnalis saat sedang meliput betapa kejamnya militer Israel di palestina. Israel seolah-olah ingin menutupi betapa kejinya perbuatan mereka pada perang ini dengan membuat para pers tidak berani meliput kejadian yang akan terus berlangsung ini . para media-media pemberitaan dibuat tidak lagi berani meliput sehingga tidak ada berita yang akan keluar. Tindakan yang sangat tidak bisa ditolerir ini menjadi kesedihan yang sangat amat mendalam bagi rupa dunia. Ini bukan lagi perang , ini lebih bisa dikatakan sebagai pembantain dan bukti kekejaman para zionis Israel. Konflik ini sudah bukan lagi konflik agama , ini tentang kemanusiaan dan kedamaian. Jika dahulu konflik ini sering disebut konflik yang terjadi anatara islam dan yahudi , seharusnya kematian Shireen ini menjadi fakta bahwa konflik ini sudah tidak memandang keagamaan. Di ketahui bahwa Shireen sendiri adalah penganut agama Katholik , yang memang tanpa mendebatkan keagamaan melakukan tugas mulia di daerah konflik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun