Mohon tunggu...
Zulfan Ajhari Siregar
Zulfan Ajhari Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Buku

Penulis beberapa buku sastra kontemporer, sejarah dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengakar dalam Dunia Jurnalis dan Sastra Tidak Kutemukan Simpang Menuju Demokrasi dan Kemerdekan Pers Mutlak

26 November 2022   16:42 Diperbarui: 26 November 2022   18:21 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Usiaku saat ini, menuruni tangga tahun ke 66. Aku masih belum lekang dari kehidupan yang berkaitan dengan penulisan-penulisan karya sastra. Baik itu tulisan-tulisan kisah cerita, repostase hingga kepada puisi. Aku merasa demam, bila tidak menghanyutkan hati dan pemikiranku untuk karya-karya itu. Dan tentunya ada guratan historis yang mengisi jiwaku, sehingga aku merasa berbahagia menggeluti profesi apapun yang berkaitan dengan dua sisi itu, Penulis dan Menulis.

Aku memulai riwayat ini, dimulai dari aku masih anak-anak, usia Sekolah Dasar. Keluargaku pernah menganggap aku mengalami gangguan jiwa, memang aneh juga ketika aku membayangkan saat ini. Baik sedang melangkah, maupun sedang termenung tanganku selalu teracung melintasi ambang ketinggian Kepalaku. Lalu aku seperti menggurat, atau menyuratkan sesuatu .

Menuliskan sesuatu diudara diatas kepalaku. Aku bukan gila, aku sedang berhayal menuliskan sesuatu, mungkin daya hayalku. Atau expresi dari pemikiranku, setelah aku membaca buku-buku yang kutela'ah. Sejak kecil aku gemar membaca. Kala ketika aku libur dan menjaga Padi di hamparan jemuran, atas perintah ibuku. 

Aku bisa seharian melahap buku, membaca Buku-buku tebal, hingga bisa selesai satu hari. Itulah minat dan seleraku membaca. Membaca surat kabar, itu adalah bahagian kegemaranku, walau pada usia sekolah dasar. Ada Surat Kabar yang membuat tulisan  Rubrik dengan Judul " Apakah Anda Berbakat Sebagai Wartawan ? " Rubrik itu selalu kubaca mungkin itulah pemicunya. Hingga sejak usia anak-anak, aku sudah bercita-cita ingin menjadi Wartawan.

Betapa besar kebahagiaan yang kurasakan, saat aku menggeluti profesi Jurnalis yang kusandang saat ini.  Itu impian masa kecilku. Betapa besar pula kesedihanku saat ini. Ketika Dunia Ke Wartawanan  itu, dimasuki dan dirasuki oleh-orang yang notabene sedikitpun tidak bisa diharapkan untuk mampu menyandang predikat Kewartawan itu. 

Dan untuk mengobati perasaan itu, aku hanya bisa sesekali menyampaikan pesan kepada adik-adikku para orang yang  menyebut dirinya Wartawan. Yang terkadang kecelitut dengan menyebutnya dengan sebutan" Artawan ". Belajarlah, belajarlah kamu, kataku. 

Aku memahami bahwasanya mereka menumpang " Perahu Wartawan " hanya ingin menyelamatkan perut mereka, dan perut keluarga, tanpa sedikitpun malu bahwasanya mereka sedikitpun tidak memiliki kemampuan sebagai Jurnalis itu. 

Mereka terdesak dalam kehidupan, mencari alternatif yang bolong. Didunia Pers ada celah bolong, utamanya masa transisi antara Orde baru dengan orde Reformasi, dicelah itu mereka masuk, dan mengais nafkah walaupun dengan cara tidak terhormat. 

Menggunakan peluang " Rasa ketakutan pihak-pihak yang disasar ". Walau dimasa sejak aku mengenal menggeluti secara resmi dunia ke Wartawanan, tahun 1985. Nuansa itu sudah ada, ada Wartawan Gadungan, ada Wartawan Bodrek  Ada pula yang menyebut Muntaber, ada CNN, dan sebagainya stempel buruk untuk kelompok-kelompok yang di Medan, disebut Kelompok Anulah, dan itulah. 

Gelar Wartawan yang dianggap tidak kompeten  Dimasa ini. Saat ini, ketika penulis mengetik di Lab Top ungkapan ini. Penulis baru sebulan lebih menerima Penghargaan dari PWI Labuhanbatu, yang diserahkan Ketua PWI Sumut. Piagam Penghargaan Aktifis Pers. Penulis berdomisilie di Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara. Sejak reformasi terjadi

Berulangkali penulis, menciptakan Media Masa, baik cetak maupun Elektronik (IT). Saat ini penulis mengkhususkan pemikiran untuk Media Masa Tabloid Nusa Raya EXPOSE yang dirobah dari nama Labuhanbaturaya EXPOSE. Mudah-mudahan sudah punya Badan Hukum PT, punya Ijin Menkumham dan Menteri Investasi, disesuaikan dengan UU.No.40  Tahun 1999, Tentang Kemerdekaan Pers. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun