Mohon tunggu...
Zulfan Ajhari Siregar
Zulfan Ajhari Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Buku

Penulis beberapa buku sastra kontemporer, sejarah dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Dua Paslon Sama Klaim Menang Salah Satu Paslon Lainnya Ngacir Digruduk Warga

12 Desember 2020   20:06 Diperbarui: 12 Desember 2020   20:12 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas Polres Kawal Rangkaian Pilkada di Sekitar KPUD Labuhanbatu (Dokpri)

                Pasca Pilkada Labuhanbatu berlangsung, situasi masih tetap bertahan aman, dan terkendali. Walaupun terdeteksi ada kesenjangan tipis perolehan Suara Antara Paslon Nomor Urut 02 Era, Erick Atradata Ritonga, dengan Paslon Petahana 03 Andi Sumaimi Dalimunthe yang sama-sama mengkalim mendapatkan perolehan Suara tertinggi.

             Petahana mengklaim kemenangan, dan mengekspos data hasil penghitungan sementara berdasarkan catatan C2 yang sudah berada ditangan saksi masing2, pihak 03 mencatumkan angka kemenangan sekitar seribu suara, menang atas pasangan 02.

             Situasi makin sedikit tegang, ketika Dr.H.Tigor Panusunan Siregar, yang ikut berkompetisi dengan nomor peserta 01. Menyantroni Posko peserta No.02, Dr.Tigor Panusunan Siregar mantan Bupati Labuhanbatu, yang sudah mengalami kegagalan  dua kali Pilkada menyambung kekuasaanya itu. Justru hadir ke Posko 02.Dr.Erick Atrada Ritonga, dalam aktifitas mengucapkan Selamat atas Kemenangan pasangan 02 itu.

Masyarakat sulit mengartikan kehadiran Dr.Tigor ke Posko Erick Atarada yang sama-sama menjadi Calon Bupati Pilkada serentak tahun ini. Tak urung hari ketiga setelah Pilkada tersebut sudah terlihat Papan Bunga di  satu tempat, yang dibuat memberi  ucapan Selamat atas Kemenangan pasangan Erick Atrada Ritonga dengan Elya Rosa Siregar. Dan kelanjutannya tersiar khabar bahwasanya pasangan Erick Atrada dengan Elya Rosa, mengklaim kemenangan 76 suara atas Patahana Andi Suhaimi.

            Wahyudi Ketua KPU Labuhanbatu didampingi Suroso Hubmas Kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Labuhanbatu itu, kepada Kompasioner menjelaskan. Bahwasanya pihak mereka sudah mendengar klaim kemenangan 76 suara dari pihak 02 itu. Namun katanya pihak KPU Labuhanbatu tetap berpegangan kepada hasil ril yang masuk dari Kecamatan. Sebagaimana yang diungkapkan Wahyudi, ada gangguan pada server KPU secara Nasional, disebabkan banyaknya pengguna server itu, terjadi situasi Down pada system penginputan data. Ketua KPU Labuhanbatu itu menjelaskan, pihaknya terpaksa menunggu sesuai jadwal penetapan hasil Pilkada yaitu, tanggal 17 Desember 2020 ini.

         Menunggu hasil penetapan itu, sedikit mempengaruhi ruang waktu berjalan. Warga sedikit cemas, disebabkan dua pihak yang mengklaim sebagai pemenang Pilkada tersebut punya akses langsung dan didukung dua kekuatan Organisasi kemasyarakatan Pemuda. Yang dikhawatirkan ikut ambil bagian dalam situasi tersebut. Seperti halnya yang berlangsung di Kantor Camat Rantau Utara Jum'at (11/12) ada sedikit ketegangan bersumber dari beda pendapat penghitungan suara yang berhasil dipadamkan oleh aparat Keamanan setempat yang bertugas sebagai Keamanan Pilkada. Pilkada serentak untuk Kabupaten Labuhanbatu diikuti oleh lima pasangan Calon, oleh masing-masing Paslon yang dipimpin Paslon nomor 01, Dr.H.Tigor Panusunan Siregar, Mantan Bupati Labuhanbatu sepuluh tahun silam, yang masih ngotot terus maju, walaupun pernah kalah lima tahun silam. Pasangan 02.Dipimpim Erick Atrada Ritonga. Dokter sebagai anak pemilik salah satu Rumah Sakit di Rantauprapat.

          Nomor 03 dipimpin Andi Suhaimi yang berstatus Petahana, pasangan ini berdasarkan data-data yang dihimpun dari seluruh Kecamatan. Memang sudah mengindikasikan keberhasilannya sebagai Pemenang Pilkada yang sekaligus akan menyambung tugas dan jabatannya sebagai Bupati Labuhanbatu. Sebelum Pilkada banyak suasa di daerah ini, pesimis atas kemenangan Andi Suhaimi, yang mirip sejarah pada Pilkada lima tahun silam yang sudah dilaluinya. Suara Pesimis yang pernah ada, dimasa lima tahun silam. Dimana dia hanya sebagai Paslon Wakil Bupati yang berpasangan dengan H.Pangonal Harahap pada Pilkada itu.Sebagai pasangan yang kurang diperhitungkan, akan tetapi menang dalam Pilkada toh menang juga. Nomor 04 disandang Paslon Pimpinan Abdul Roni Harahap, dan Paslon 05 dimiliki Suhari Pane dan wakilnya.

           Pasangan H.Pangonal Harahap dengan Andi Suhaimi ini juga menang diluar perhitungan masyarakat. Ironisnya, ketika menjalani tugas jabatan sebagai Bupati terpilih itu, H.Pangonal Harahap, kesandung kasus Korupsi yang menyebabkan dia harus lengser dari jabatan Bupati, tidak hanya itu, Bupati tersebut harus menjalani Vonis Putusan Pengadilan dari ekses Penangkapan yang dilakukan KPK terhadap dirinya, dalam tuduhan menerima suap fee proyek Pembangunan Rehabilitasi Total Rumah Sakit Umum Rantauprapat. Jabatan Bupati tersebut kemudian dilanjutkan oleh Andi Suhaimi Dalimunthe. Yang naik status dari jabatan Wakil Bupati.

           Pilkada Labuhanbatu, sebagaimana yang dipantau, masih tetap terpoles dengan pelanggaran Undang-undang yang Dilematis, yang berkaitan dengan Money Politik. Pihak Bawaslu Labuhanbatu yang dipimpin Makmur, Ketuanya. Beberapa hari sebelum Pilkada sudah berkeliling dengan menggunakan Pengeras Suara mengingatkan kepada warga masyarakat atas hal-hal yang bersifat ancaman hukum Pidana Pemilu dalam hal Money Politik itu. Yang memberi dan menerima sama-sama akan terkena sanksi hukum. Tapi sepertinya jangankan pihak Bawaslu, pihak Pers dan LSM sajapun, sepertinya terpaksa harus memaklumi proses pelanggaran yang mewarnai Money Politik itu, yang langsung menyentuh kebutuhan Rakyat, justru diantaranya banyak wong cilik yang terjepit kebutuhan uang.

Dan memang diakui proses itu terjadi sembunyi-sembunyi merupakan interaktif antara Tim Sukses dengan warga pemilih. Berdasarkan pantauan, Money Politik yang terpaksa harus ditolerir itu, tidak seramai Pilkada lima tahun lalu yang pernah berlangsung  di Labuhanbatu.  Bahkan Kompasioner mendapatkan indikasi kegelisahan sementara kegelisahan sementara warga masyarakat, yang belum ter akses Tim Sukses dalam hal rejeki lima tahun tersebut. Yang akhirnya seperti ternanti-nanti, Tim Sukses mana yang menyamperi. Bahkan menjelang hitungan jam Pilkada keluhan tidak terakses komunikasi jatah saweran Pilkada itu, menyebabkan pemilih mulai mencari alternatif sedekah suara. Pasangan Suhari Pane, yang menggunakan nomor peserta 05.

Suhari Pane, memang jauh hari sebelum Pilkada selalu mengutarakan kepada masyarakat pemilih, bahwasanya dia tidak punya uang, akan tetapi berusaha menjadi Bupati yang baik, itu katanya. Walaupun keinginan jadi Bupati baik itu,  juga kandas pada nuansa yang tercipta saat ini. Walaupun ada suara yang diarahkan kepada Suhari Pane, dalam bentuk sedekah suara itu, akan tetapi toh juga masih tetap menghambat harapannya yang sudah tiga kali mengikuti Pilkada sebagai Calon Bupati yang mengalami kekalahan. Suhari Pane yang pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Bupati di Era Kemenangan Dr.H.Tigor Panusunan Siregar, adalah satu-satunya Calon Bupati Independen di Pilkada Labuhanbatu kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun