Sejak adanya masa pandemi virus corona, banyak yang rencana  dibatalkan. Biasanya ketika peserta didik kelas XII, selesai menempuh UN, mereka berencana mengadakan acara perpisahan maupun traveling di dalam propinsi saja. Mereka akan membuat kenangan untuk dilihatnya kelak. Tapi manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan. Apapun yang akan terjadi, kita tidak tahu. Ramalan terkadang benar dan terkadang berpotensi meleset.
Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap himbauan pemerintah adalah jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker. Namun mungkin masih ada pelanggaran di sana sini. Itu sebenarnya tergantung kepada individunya. Saat ini di berbagai kantor,tempat pelayanan, pasar swalayan bahkan di lokasi pasar  disediakan tempat cuci tangan.Â
Untuk memutus rantai penyebaran virus ini dilakukan karantina wilayah. Sekarang ditingkatkan lagi dengan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar). Tentunya kita harus menerimanya dengan jiwa besar, karena ini menyangkut kelangsungan hidup orang banyak. Pelaksanaan ini membutuhkan kepedulian terhadap dampak virus corona. Virus itu memang tak tampak dengan mata telanjang, namun dampaknya nyata setelah ada pemeriksaan laboratorium. Mengerikan dan menakutkan. Tapi apa mau dikata, toh virus itu memang nyata adanya, dengan sudah banyaknya korban di berbagai negara.Â
Harapan kita  adalah marilah kita sama-sama mematuhi himbauan. Apa yang akan terjadi terkadang di luar prediksi kita sebagai manusia. Virus corona telah memporak-poranda seluruh aspek kehidupan. Pelaksanaan pembelajaran maupun rapat dilaksanakan secara online. Jarak antar orang minimal satu meter. Kendala dalam hal ini tentunya  ada. Hanya doa yang akan menentramkan hati kita dalam menghadapi musibah ini, semoga masa pandemi virus corona ini segera berakhir.Â
Tampunik, 27 April 2020
