Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Mencoba dan masih belajar menulis di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Anak dalam Rumah Tangga

13 Oktober 2017   23:00 Diperbarui: 13 Oktober 2017   23:12 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak adalah permata keluarga yang tiada duanya. Kehadiran anak membawa kebahagiaan bagi kedua orang tuanya. Kasih sayang yang diberikan orang tua sangat berpengaruh bagi perkembangan jiwa anak. Anak-anak yang terlalu dimanja akan berakibat dia terlalu bergantung kepada orang tua. Demikian juga jika semuanya dilarang, anak juga bisa menjadi pribadi yang penakut, namun bisa juga menjadi pribadi pemberontak.

Jika orang tua menanamkan pribadi lemah lembut dan santun, biasanya anak akan meniru prilaku orang tuanya yang lemah lembut dan santun. Demikian sebaliknya, jika anak setiap hari melihat prilaku orang tua yang kasar, tentunya diapun akan mengikuti. Walau hal ini tidak mutlak, namun sering kita lihat demikian. Seiring pertambahan usianya, tentunya anak mulai berpikir ke arah kebaikan. Anak secara bertahap akan mengerti tentang prilaku dan persiapan menghadapi masa depan.

Sewajarnya, jika anak berbuat salah atau bertindak tidak sesuai norma, jangan lansung memarahi mereka. Namun alangkah baiknya, sebagai orang tua harus menanyai diri. Apakah orang tua sudah memberikan teladan yang baik buat mereka. Tak ada salahnya kita sebagai orang tua bertanya ke diri sendiri, apa yang telah diberikan atau yang dicontohkan untuk mereka setiap harinya. Usaha yang dapat kita lakukan adalah :

1. Memberikan teladan baik untuk mereka misalnya ketepatan shalat 5 waktu, baca Al Quran dan sebagainya.

2. Tidak membeda - bedakan mereka agar mereka hidup berdampingan secara damai dan dapat menjaga silaturahmi, tidak ada istilah anak ke 1, ke 2, ke 3 dan seterusnya. Semua mereka harus sama di mata orang tua.

3. Menceritakan hal baik kepada mereka tentang hal apa saja.

4. Tidak menitipkan dusta kepada mereka.

5. Menanamkan prinsip kepada anak-anak kita bahwa yang namanya hutang harus dibayar

Masih banyak usaha lain mungkin yang perlu ditanamkan orang tua. Orang tua tentunya sangat berharap, anak-anak mereka menjadi anak yang berilmu dan berakhlaq, sehingga tahu membedakan mana yang benar dan mana yang salah dalam tindakannnya di kehidupan sehari - hari, baik untuk hari ini maupun ke depannya.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi yang membaca.

Malam hari di Tampunik, 13 Oktober 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun