Mohon tunggu...
Zulfa Tsalisatul A H
Zulfa Tsalisatul A H Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Percayalah Allah masih bisa membolak balikan hati manusia. Sabar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Self-Management

13 April 2020   23:00 Diperbarui: 14 April 2020   18:18 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang pasti mempunyai aturan terhadap dirinya sendiri,bertanggung jawab,dan mengubah perilaku secara langsung dengan menggunakan satu strategi atau kombinasi dari beberapa strategi. Itu semua bisa disebut dengan self-management. Manajemen diri anak harus dilatih sejak dini,dimana manajemen diri bertujuan agar anak bertanggung jawab terhadap pengaturan segala perilaku dirinya sendiri dengan tujuan agar anak lebih mengontrol dan mengarahkan semua potensi yang dimiliki nya. Manajemen diri juga memanfaatkan diri sendiri untuk mengambil peran sebagai pemberi semangat agar terus maju ,dan sebagai pengontrol segala kemauan anak sehingga dapat terkendalikan.

Menanamkan tanggung jawab itu penting dan harus diperhatikan,dalam bermain dan belajar. Agar anak mempunyai tanggung jawab atas perbuatan atau tindakan yang telah mereka perbuat. Jika anak memiliki pengendalian diri yang baik,dia akan memiliki prinsip yang sangat kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

Pada akhir 1960-an profesor Stanford bernama Walter Mischel melakukan penelitian. Penelitian ini sering disebut dengan eksperimen marshmellow Stanford. Dalam penelitian ini Michel ingin mengukur kemampuan anak-anak dalam menunda kepuasan. Dalam penelitian ini anak ditawari pilihan antara mendapat satu hadiah kecil tetapi segera atau tidak menunggu dalam waktu lama,atau mendapatkan hadiah kecil lebih dari satu tetapi harus menunggu dalam waktu yang lama. Jika marsmallow tersebut dimakan maka artinya anak gagal dalam keseoakatannya. Jadi peneliti meninggalkan anak didalam ruangan dengan menaruh marshmallow yang ada dihadapannya. Dalam  studi lanjutan, para peneliti ini menemukan bahwa anak-anak yang bisa menunggu lebih lama untuk hadiah yang anak sukai cenderung memiliki hasil kehidupan yang lebih baik,dalam pencapaian pendidikan,dan kehidupan lainnya.

Tujuan penelitian tersebut yaitu untuk memahami kapan keterlambatan kepuasan, kemampuan menunggu  untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan,berkembang pada anak-anak. Sebagian besar penelitian yang dilakukan pada waktu itu dengan hadiah yang tertunda di bidang-bidang seperti prespektif waktu dan penundaan hadiah,resistensi terhadap godaan,dan gangguan psikologis. Para peneliti berhipotesis bahwa arti suatu hadiah pada gilirannya akan meningkatkan jumlah waktu anak-anak untuk menunggu atau menunda kepuasan. Karena hadiah yang dihadapkan didepan mereka akan mengingatkan anak-anak untuk menunggu kebih lama,dan akan mendapatkan hadiah yang lebih besar lagi.

Ketika anak berangsur-angsur menjadi dirinya sendiri,pengasuhan terhadap mereka akan menjadi sebuah tantangan. Karena orang tua harus berhadapan dengan seseorang yang sudah memiliki pemikiran,dan pendapat sendiri,tetapi juga harus banyak belajar mengenai perilaku yang sesuai dalam masyarakat. Disiplin adalah metode pembentukan karakter serta pengajaran control diri dari perilaku yang dianggap pantas. Bentuk disiplin yang baik yaitu seperti penguatan dan hukuman,penonjolan kekuasaan,induksi,dan penarikan kasih sayang.

sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Stanford_marshmallow_experiment

                   https://www.youtube.com/watch?v=XjdvqFZkdMM 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun