Mohon tunggu...
Zulfa Azahro
Zulfa Azahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Apa Sih yang Akan Terjadi Jika Harga Suatu Barang Terus Menurun (Deflasi)?

1 Juli 2022   00:47 Diperbarui: 1 Juli 2022   00:58 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Coba kita perhatikan pada tahun 2020 awal-awal covid mulai banyak barang dan jasa yang harganya turun, contohnya pada harga penginapan, harga mobil, komoditas seperti batu bara dan minyak, bahkan bahan makanan pokok seperti daging, ayam, dan telur juga harganya sudah mulai turun. 

Mungkin dulu kita mikir "Kok harga-harga naik terus sih? Berarti ekonomi kita lagi jelek ya?", 

"Coba kalau ekonomi kita bagus pasti harga-harga pada murah", "Kapan ya harga barang-barang jadi murah?". 

Nah sekarang di tahun 2020 kemaren sudah mulai kejadian nih harga-harga sudah mulai turun, tapi apa itu berarti ekonomi lagi bagus? Tidak, justru sebaliknya ekonomi kita lagi turun banget.

Dalam sudut pandang ekonomi makro fenomena penurunan harga ini namanya deflasi atau biasa disebut juga dengan inflasi negatif. Menurut Stacia E. H. Sitohang deflasi yaitu kebalikan dari inflasi, di mana secara umum harga suatu barang mengalami penurunan. 

Jadi, kalau inflasi kan fenomena kenaikan harga, sedangkan deflasi ini adalah fenomena penurunan harga. Inflasi dan deflasi itu bisa berbahaya secara ekonomi apabila kadarnya sudah berlebihan keduanya bisa sama-sama menyebabkan krisis ekonomi walaupun gejalanya ini bertolak belakang.

Contohnya kita bisa lihat krisis ekonomi akibat hiperinflasi di Venezuela sejak tahun 2016 dan krisis ekonomi akibat deflasi parah di Amerika di tahun 1930-an. Loh kenapa ya deflasi bisa menyebabkan krisis ekonomi? Kan bagus dong apabila harga barang-barang jadi murah!. 

Dalam menilai ekonomi makro kita harus mengerti bahwa ekonomi itu tidak bisa dilihat dari sudut pandang konsumen saja, tapi dari sudut pandang produsen juga. Inget, setiap uang yang kita belanjakan adalah penghasilan bagi orang lain. 

Artinya apa? Jadi harga-harganya yang semakin murah ini adalah tanda bahwa penghasilan masyarakat semakin menurun dan apabila hal ini tidak segera ditanggulangi, ini bisa berpotensi menjadi deflasi spiral yang sangat berbahaya.

Sebelum saya bahas lebih jauh tentang dampak dan bahaya deflasi yang berlebihan saya mau jelasin dulu nih akar masalahnya. Hal pertama yang mau dijelaskan adalah kenapa ya harga barang dan jasa itu bisa turun? Apa sih yang membuat para pedagang terpaksa menurunkan harga barang dagangannya? Penyebabnya itu bisa jadi dua faktor ini, yaitu:

  • Yang pertama adalah ketersediaan barangnya itu berlebih atau biasa disebut dengan oversupply
  • faktor kedua adalah permintaan terhadap barang atau jasa itu menurun atau biasa disebut dengan low demand

Nah yang jelas berbahaya itu adalah faktor yang kedua, yaitu menurunnya permintaan dari konsumen. Penyebabnya bisa jadi macam-macam nih tapi umumnya disebabkan karena daya beli konsumen yang semakin menurun, penurunan daya beli konsumen ini bisa dipicu oleh berbagai hal, yaitu:

  • Bisa jadi karena peredaran uang yang berhenti gara-gara ada kredit utang macet yang skalanya sangat besar seperti yang terjadi di Amerika tahun 2008
  • Bisa juga karena kondisi setelah perang seperti yang terjadi di Eropa tahun 1920-an atau
  • Bisa juga gara-gara wabah pandemi seperti sekarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun