Mohon tunggu...
Zulcar Chaeril
Zulcar Chaeril Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer and lecturer

Menulis mengenai pemasaran, startup, digital marketing, olahraga bola basket, dan traveling . kontak z.chaeril@gmail.com blog: https://zulcarc.wixsite.com/journeytime

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tantangan Industri Furnitur di Era Penjualan Digital

16 Maret 2019   12:00 Diperbarui: 16 Maret 2019   15:33 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Industri furnitu| Sumber: Kontan/Cheppy A Muchlis

Industri furnitur sudah pasti menjadi industri yang sangat dipengaruhi oleh internet, di satu sisi ada designer yang selalu mengembangkan ide dan pikiran kreatifnya melalui internet dan satu sisi sebagai konsumen produk furnitur dengan konsep-konsep yang unik sangat diminati. 

Konsumen sangat terdorong oleh produk-produk inovatif dari produsen yang menaik, banyaknya referensi mendorong para konsumen mencari produk yang mereka butuhkan dan inginkan melalui internet. 

Disisi lain produsen pun berlomba-lomba menciptakan inovasi produk yang sangat diminati oleh pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar. Namun bukan tanpa tantangan industri furnitur ini bisa berjaya di internet. 

Bagaimana produk furnitur mulai dipasarkan secara online. Sebelumnya penggunaan internet digunakan sebagai alat promosi melalui sosial media dan situs personal untuk menujukkan profil perusahaan serta melihatkan apa saja yang sudah pernah kita kerjakan. 

Kini saatnya mengembangkan lini pemasaran melalui penjualan online, saya mencoba analisa apakah memungkinkan produk furnitur bisa dijual melalui internet.

Sudah wajar bila semua produk kini sudah dijual secara bebas di internet tidak terkecuali produk furnitur sudah banyak merk-merk yang lebih awal memasukkan dan menjual produknya melalui internet. Namun apakah dapat  berjalan lancar dan semua produknya mudah terjual? Setidaknya ada dua tantangan terbesar untuk furnitur ini bisa laku di pasar internet.

Source: https://insidelombok.id/
Source: https://insidelombok.id/
Persaingan harga produk yang sama

Tantangan pertama muncul dari harga, untuk tantangan ini produk furnitur bisa dikatakan relatif. Bila produk-produk furnitur tersebut berada di low dan medium level yang memiliki banyak pesaing produknya akan lebih variatif dalam soal harga dan juga pedagangnya yang membuat konsumen memiliki banyak referensi dalam memilih produk. 

Harga yang relatif membuat para produsen memiliki opsi untuk menyediakan produk yang sudah siap kirim ataupun produk yang akan terlebih dahulu dibuat setelah ada konsumen yang memesan dikenal dengan istilah preorder. Dengan begini produsen tidak harus menyiapkan barang jadinya dalam jumlah yang banyak, mereka akan membuat produk tersebut setelah ada pemesanan. 

Strategi ini pun dibantu dari sistem marketplace, platform e-commerce marketplace menyediakan tenggang waktu untuk produsen membuat produknya hingga 90 hari dengan sistem pre-order. Strategi ini sangat berguna untuk para produsen rumahan yang tidak memiliki cukup dana untuk membuat produk dalam jumlah banyak. 

Bagaimana dengan produk premiun interior? Beberapa merk furnitur premium di Indonesia memilih untuk tidak menempatkan harga produknya dalam situs mereka, namun mereka tetap menampilkan produk mereka secara lengkap mulai dari ukuran, bahan hingga finishing di situs mereka. Untuk selanjutnya mengenai harga dan pembelian akan langsung ditangani oleh bagian penjualan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun