Mohon tunggu...
Ferry Fajrin Zubdiarto
Ferry Fajrin Zubdiarto Mohon Tunggu... Bankir - Bankir, a Good Father and a Good Husband just ordinary people

Ferry Fajrin Zubdiarto, SE., M.Ikom Lahir di Jakarta Tanggal 29 Februari 1988. Studi Manajemen Transpor Udara dari ITL Trisakti Jakarta tahun 2010, Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Mercu Buana Jakarta tahun 2020. Bekerja di salah satu Bank BUMN (2010 hingga saat ini). Pengalaman bekerja sebelumnya pernah beberapa kali bekerja di perusahaan ground handling, multinasional company dan export dan import company. Saat ini bergabung di dalam beberapa project communication consulting.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

HarKomNas121015

11 Oktober 2015   17:33 Diperbarui: 11 Oktober 2015   18:37 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

ISKI (Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia) secara resmi mendeklarasikan tanggal 12 Oktober 2015 sebagai Hari Komunikasi Nasional, bersamaan dengan diadakannya KNK (Konferensi Nasional Komunikasi) Minggu-Selasa (11-13 Oktober2015) yang diadakan di Solo, Jawa Tengah. Bertepatan dengan konferensi tersebut, ISKI beserta dengan para tokoh-tokoh komunikasi nasional, pengamat maupun para cendikiawan, akan membahas mengenai Kedaulatan Komunikasi Nasional.

Sebagaimana yang kita ketahui saat ini media sosial berkembang dengan sangat pesat, Barnett Pearce menggambarkan perkembangan ini adalah sebagai sebuah "penemuan revolusioner" yang sebagaian besar disebabkan oleh meningkatnya teknologi-teknologi komunikasi (seperti radio, televisi, telepon, satelit, dan jaringan komputer), yang sejalan dengan meningkatnya industrialisasi, bisnis besar, dan politik besar. Sangat penting bagi kita untuk mengurangi tindakan pelecehan, penghinaan, atau pun yang merusak nama baik lembaga atau pun orang lain yang tidak sesuai dengan norma kesopanan bangsa kita. Dengan mengatasnamakan kritik dan saran dan juga atas nama demokrasi kebebasan mengemukakan pendapat, orang dengan mudahnya mencaci dan mencemooh bahkan tak jarang kata-kata yang tak pantas disebutkan banyak kita jumpai di media sosial.

         Di industri media nasional pun kini pemberitaan sudah tak lagi faktual dan cenderung mengaburkan data dan realita yang sedang terjadi di masyarakat. Struktur pasar media di Indonesia yang merupakan struktur oligopolistik, cenderung membentuk beberapa media untuk berafiliasi dengan grup-grup media besar. Dengan pemberitaan yang baik mendukung pemerintah maupun pemberitaan yang kontra dengan pemerintah, kini membuat media penyiaran di Indonesia sudah tak lagi memberikan public sphere, dan menjadi agen perubahan, media saat ini memiliki peran ganda, bukan hanya sebagai penyampai pesan namun juga media kini menjadi agen propaganda dalam dunia politik dan ekonomi.  Ketua panitia konferensi Leila Mona Ganiem mengungkapkan masyarakat saat ini diterpa berbagai informasi lewat media baik yang positif maupun negatif. Kondisi itu, tentu mempengaruhi pola pikir anak bangsa. ”Isu yang kami angkat berasal dari masyarakat. Kami ingin memberikan saran untuk kedaulatan negara ini,” tegasnya.

Terkait dengan hal tersebut bukan hanya tugas dan tanggungjawab pemerintah saja, Dewan Pers Indonesia atau pun KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) sebagai pengawas media penyiaran Indonesia. Kita sebagai masyarakat juga harus memiliki rasa tanggungjawab untuk bersama-sama menjaga komunikasi yang baik dan efektif. Agar tercipta keharmonisan dalam konteks membangun komunikasi sosial di masyarakat. Untuk itulah kini kita jadikan momen untuk menciptakan komunikasi yang baik, yang tidak menghadirkan provokasi ataupun fitnah dan memicu gesekan di masyarakat.

 

Sumber Pustaka:

W. Barnett Pearce, Communication and the Human Condition (Carbondale: Southern Illinois University Press, 1989)

KNK (Konferensi Nasional Komunikasi), Solo, Jawa Tengah

Regards,

 

Ferry Fajrin Zubdiarto, SE

Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Mercubuana Jakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun