Tepat hari ini, 3 Juni adalah hari bersejarah bagi persepakbolaan di Indonesia. Sudah 6 tahun Tragedi Argapani terhitung sejak 3 Juni 2012. Tragedi Argapani adalah singkatan dari Arogansi Aparat Tiga Juni yang terjadi di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya. Pertandingan yang seharusnya Persebaya 1927 vs Persija Jakarta menjadi Aparat vs Bonek. Laga lanjutan Indonesian Premier League (IPL) 2011-12 tak berlangsung kondisif.
Berawal dari Bonek yang turun dari tribun, alasannya karena hendak mencopot spanduk sesaat sebelum pertandingan berakhir. Namun, aparat menghadang oknum Bonek sehingga terjadi aksi saling dorong. Mungkin saja aparat menyangka bahwa beberapa oknum Bonek yang turun untuk menyerang para pemain Persija Jakarta.
Lempar botol dilakukan para penonton di tribun hingga menyudutkan polisi. Suasana sangat kacau, aparat kepolisian sampai-sampai menyemprotkan gas air mata. Akibatnya para penonton berhamburan keluar Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya. Bonek juga merusak kendaraan aparat di luar stadion. Kerusuhan tersebut tak hanya di dalam stadion namun juga meluber sampai luar stadion.Â
Belasan Bonek luka-luka dan satu Bonek tewas dalam kejadian itu. Namanya Purwo Adi Utomo, siswa yang masih menempuh pendidikan di SMK Negeri 5 Surabaya meninggal dunia. Tewasnya Purwo Adi Utomo disebabkan akibat kekurangan oksigen dan juga karena terinjak-injak Bonek lainnya saat berebut keluar stadion.
Semoga sudah tidak lagi kericuhan pada persepakbolaan Indonesia.