Mohon tunggu...
Zidan Aghnia Gitananda
Zidan Aghnia Gitananda Mohon Tunggu... Mahasiswa/Mahasiswa Aktif/Politeknik Negeri Semarang

Riset dan Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Transisi Energi Bersih : Tantangan dan Peluang bagi Pembangkit Listrik di Indonesia

6 Oktober 2025   15:24 Diperbarui: 6 Oktober 2025   15:24 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh penggunaan Energi BersihSumber : https://www.travelinmusic.net/terobosan-green-technology-terpopuler/

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk potensi energi baru dan terbarukan (EBT) seperti tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan biomassa. Namun, hingga saat ini sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia masih bergantung pada energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Ketergantungan ini menyebabkan tingginya emisi karbon dan berdampak negatif terhadap lingkungan. Di sisi lain, kebutuhan listrik nasional terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri. Oleh karena itu, transisi menuju pembangkit energi bersih menjadi isu penting yang perlu segera diwujudkan untuk menjamin keberlanjutan energi di masa depan.


Pembangkit energi bersih memiliki berbagai keunggulan dibandingkan sumber energi konvensional. Contohnya adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan tenaga angin yang tidak menghasilkan emisi karbon, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, biaya operasional jangka panjangnya cenderung lebih rendah karena tidak memerlukan bahan bakar. Namun, transisi ke energi bersih memiliki tantangan yang cukup besar. Masalah utama terletak pada investasi awal yang tinggi, ketersediaan teknologi, dan infrastruktur pendukung yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah perlu berperan aktif melalui kebijakan insentif, regulasi yang jelas, serta berkolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat untuk mempercepat pembangunan pembangkit berbasis EBT.


Transisi menuju pembangkit energi bersih bukan sekadar tren global, tetapi kebutuhan nyata bagi masa depan Indonesia. Peningkatan kapasitas EBT akan membantu negara ini mengurangi ketergantungan pada energi fosil, menurunkan emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Tantangan dalam hal biaya, teknologi, dan infrastruktur memang masih besar, tetapi dengan komitmen yang kuat, perubahan itu dapat dicapai. Masyarakat pun perlu berperan dalam mendukung penggunaan energi bersih melalui kesadaran terhadap efisiensi energi dan gaya hidup berkelanjutan. Dengan kerja sama seluruh pihak, Indonesia dapat menjadi contoh negara berkembang yang berhasil melakukan transformasi energi menuju masa depan yang hijau dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun