Seperti yang kita tahu bahwasanya saat ini sistem pembelajaran yang kita gunakan disaat pandemi adalah sistem online learning atau daring, meskipun sudah ada beberapa sekolah yang sudah menjalankan sistem pembelajaran tatap muka dengan waktu belajar yang terbatas.
Sistem daring ini sudah berlaku mulai dari pertengahan maret 2020. Banyak pelajar yang mengeluh akan sistem daring ini dikarenakan tingkat daya pemahaman setiap orang yang berbeda - beda, ada yang dapat belajar secara otodidak dan ada juga yang tidak. Tak hanya itu, tugas yang diberikan pun lebih banyak dibandingkan saat menggunakan sistem tatap muka secara langsung. Untuk itu saat adanya isu mengenai pembelajaran online ini akan diterapkan selamanya, banyak opini kontra yang tersebar di media massa.
Pembelajaran online ini sebetulnya memang kurang efektif khususnya bagi pelajar kelas akhir maupun mahasiswa semester akhir yang perlu bimbingan, penjelasan, dan praktik yang dijalankan secara rinci sebagai bekal mereka menempuh perjalanan masa depan mereka nantinya. Selain itu, sistem pembelajaran online ini membuat para pelajar menjadi makin terbiasa dalam searching jawaban melalui Google. Padahal perilaku instan ini yang semestinya harus kita minimalisir dan hindari.
Ada beberapa guru yang kesulitan juga dalam memberikan nilai, khususnya kepada pelajar SD yang dimana orang tuanya bekerja sehingga ia bertanggung jawab atas tugasnya secara mandiri, sedangkan rata - rata anak SD masih gemarnya bermain. Akhirnya tugasnya terlantar atau dikerjakan tidak sesuai waktu pengumpulan yang ditetapkan.
Disetiap sistem pembelajaran yang digunakan tentunya ada kelebihan serta kekurangannya, termasuk sistem pembelajaran daring ini. Manfaat yang dapat kita petik dari sistem daring ini adalah sistem pembelajaran ini mengajarkan kita (para pelajar) untuk terbiasa hidup mandiri dan bertanggung jawab atas apa yang sudah menjadi tugas pelajar semestinya. Hanya saja mungkin banyak yang salah dalam penerapannya. Misalnya terlalu santai dan menunda - nunda apa yang semestinya dikerjakan atau menyerah sebelum memulai. Maka yang harus kita ubah adalah mindset kita terhadap hal tersebut agar kita tetap dapat optimis dan semangat dalam mengerjakan. Seperti kata pepatah "Bersusah - susah dahulu, bersenang - senang kemudian."
Satu kendala lagi dalam pembelajaran online kita temui pada dunia perkuliahan dimana mahasiswa dalam Universitas berasal dari ragam daerah. Nah saat pembelajaran online ini, mereka yang berada di pedalaman sulit sekali mengakses sinyal sehingga terhambat dalam mendapat informasi pembelajaran, jadi pembelajaran tidak berlangsung secara efektif dan efisien bagi mereka yang tinggal di daerah - daerah pedalaman seperti itu. Namun, karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab mereka maka ada beberapa anak yang rela berjalan kaki demi berjuang mencari sinyal dari desa ke desa. Tak lupa juga mahasiswa yang bekerja sambil kuliah ini juga patut mendapat apresiasi karena mampu mengatur waktunya dengan baik, meskipun terkadang juga tidak dapat mengikuti zoom karena waktunya yang bertabrakan antara jam kuliah dengan jam kerja.
Jadikanlah hal tersebut sebagai motivasi untuk kita semua, dimana mereka yang harus bekerja sambil kuliah maupun mereka yang kesulitan dalam mengakses sinyal saja masih memiliki semangat yang membara. Bagaimana kita yang hanya menikmati waktu di rumah dengan akses internet yang sudah disediakan dan memadai? Tentunya semangat yang harus diciptakan harus lebih tinggi karena untuk berada diatas, kita harus melewati dulu rintangan - rintangan yang berada di bawah. Tak mudah, tetapi akan menjadi mudah jika kita memiliki tingkat keyakinan dan percaya diri yang tinggi.
Semoga pandemi ini segera berakhir dan semua aktivitas dapat berjalan dengan semestinya kembali. Semangat bagi para pendidik maupun pelajar karena generasi millenial sekaranglah yang akan meneruskan tongkat perjuangan negeri ini. Ingat bahwasanya "Barang siapa yang bersungguh - sungguh maka dapatlah ia." Lebih baik menyesal di awal daripada harus menyesal di akhir. Perbanyaklah berpikir positive karena cara pandang kita terhadap sesuatu mempengaruhi sikap kita dalam menghadapi hal tersebut.
Jangan pantang menyerah karena musuhmu bukan hanya orang lain, tetapi juga dirimu sendiri tentang bagaimana kamu mengontrol dirimu untuk tetap semangat dalam meraih suatu tujuan yang ingin kau capai.
