Merasakan Magisnya Keindahan di Tanah Lot: Kisah Abadi Antara Langit, Pura dan Laut

Mendengar destinasi Tanah Lot mungkin langsung terbayang dibenak anda sebagai salah satu ikon Bali yang sangat sering muncul di brosur wisata. Bayangkan diri anda berdiri di antara tebing kokoh dengan bangunan Pura yang sangat terlihat tidak nyata, ditengah hempasan ombak laut dan diselimuti oleh cahaya keemasan matahari terbenam. Hal inilah yang membuat saya ingin menjelajahi Tanah Lot secara nyata dan menceritakan kepada kalian semua.

Tanah Lot yang terletak di desa Beraban, kecamatan Kediri, Tabanan merupakan destinasi wisata yang sangat diincar oleh para wisatawan karena keunikannya. Tanah Lot sendiri memiliki arti yaitu tanah di laut yang menggambarkan keadaan geografisnya yang sangat terkenal yaitu berdirinya dengan kokoh bangunan Pura diatas tebing dan ditengah laut.

Tak terasa jam telah menunjukkan pukul 4 sore yang menandakan saya harus siap-siap dan bergegas untuk melihat secara nyata keindahan alam yang sering saya lihat didalam brosur. Perjalanan saya mulai dari Canggu karena kebetulan saya sedang bermain kerumah teman saya dan berangkat bersama untuk ke Tanah lot, dalam perjalanan untuk sampai disana kami memerlukan waktu kurang lebih 20 menit dengan biaya tiket masuk Rp30.000/orang dan biaya parkir mobil sebesar Rp5.000, biaya parkir motor sebesar Rpp3.000 dan tidak perlu khawatir tidak mendapatkan parkir karena lahan parkir ditempat ini sangatlah luas dan telah banyak tanda pengarah yang tidak akan membuat kalian bingung dan tersesat.

Foto Wisatawan di Tanah Lot (sumber: Quanda Putri)

Entah perasaan apa ini, saat pertama kali menapakkan kaki saya secara langsung dan tertuju oleh formasi batu karang yang terasa sangat magis dan indah didepan mata secara nyata. Disini saya tidak hanya kagum dengan keindahan bangunan dan alam nya saja karena sejarah dari Tanah Lot sendiri merupakan hal yang menambah nilai dari tempat ini. Tanah Lot bukan hanya tempat dengan keindahan yang sangat menawan tapi juga tentang cerita yang sangat mendalam, konon para nenek moyang mengatakan bahwa telah dibangun pura yang sangat kokoh oleh seorang pendeta suci bernama Dang Hyang Niratha pada abad ke-16, beliau sangat menyukai dewa laut maka dari itu terinspirasilah beliau untuk membuat bangunan pura sebagai tempat untuk memuja-Nya kemudian pura ini menjadi bagian dari Sad kahyangan (6 pura utama di Bali yang menjadi pilar spiritual). Tidak hanya itu, didalam Kawasan Tanah Lot juga terdapat gua kecil yang dihuni oleh ular suci dan dipercaya sebagai ular laut penjaga yang melindungi pura dari hal-hal yang jahat tetapi sangat disayangkan karena saya tidak bisa melihat secara langsung dikarenakan air laut sedang tinggi dan tidak diperbolehkan untuk turun kebawah untuk menghindari hal-hal yang tidak diiinginkan. 

Dalam perjalanan mengelilingi kawasan Tanah Lot, saya juga sangat terkesan karena daerahnya yang tertata dengan rapi, bersih dan udara yang masih sangat segar walaupun letaknya yang  berdekatan dengan kota. Di Tanah Lot juga terdapat jasa sewa photographer dan langsung cetak foto dengan background keindahan alam Tanah Lot yang dikenakanan biaya sebesar Rp25.000, menurut saya harga ini sangatlah worth it karena hasilnya yang begitu jernih dan mendapatkan gratis frame Tanah Lot. Disini juga terdapat banyak dagangan lokal yang menjual souvenir khas Bali seperti baju barong dengan tambahan tulisan Tanah lot.

Contoh frame foto Tanah Lot (sumber:Quanda Putri)

Terlihat matahari mulai terbenam dengan cahaya keemasannya dipadukan dengan langit biru dan awan-awan tipis menjadi guratan khusus yang menambah dimensi pada pemandangan yang sangat menawan, melihat matahari terbenam secara langsung di Tanah Lot merupakan pengalaman yang tiada tara.

Foto Matahari Terbenam di Tanah Lot (sumber: Quanda Putri)

Siap untuk pemandangan yang tidak terlupakan? Kemasi barangmu serta agendakan Tanah Lot sebagai destinasi utama dalam liburanmu dan rasakan sendiri vibes magis dan keindahan matahari terbenam di balik megah dan kokohnya Pura Tanah Lot.