Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Format Liga, Usulannya Apa ??

11 Juni 2012   02:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:08 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1339381672495355447

sumber:google

.

Sebenarnya sepakbola dan kecintaan kita kepada permainan dan pertandingannya sama sekali tak mengharuskan persepakbolaan dijadikan sebagai tumpuan harapan untuk melahirkan lapangan kerja baru. Mengelolanya dengan harapan menjadi Industri dan menghasilkan perputaran ekonomi yang bebas dan memberikan ruang gerak cukup dan keleluasaan bagi pemain berbakat dalam olahraga sepakbola.

Tetapi alangkah baiknya, kalau kita juga memanfaatkan sepakbola sebagai lapangan pekerjaan dan Industri sepakbola, yang memberikan wahana dimana setiap warga mempunyai kesempatan dan akses yang sama dalam memperoleh dan meraih cita cita serta pengharapannya, dengan memperoleh sebesar besarnya manfaat dan meraih kesejahteraannya masing2, sesuai dengan kemampuan dan kepandaiannya.

Seperti yang sudah diketahui, bahwa kesepakatan yang tertuang dalam MOU antara PSSI dengan ISL/PT. LI/KPSI, Bahwa ISL dan IPL akan di hapus setelah musim tahun ini berakhir, dan di harapkan digantikan dengan Kompetisi liga kasta tertinggi yang akan di bentuk dan rencananya di syahkan dalam Konggres akhir tahun ini.

Maka Format Liga mau tidak mau mesti Mengikuti aturan dan protokol FIFA, yang merupakan syarat utama bagi kredibilitas kompetisi yang sehat , tentu tidak mungkin melepaskan diri dari budaya lokal yang ada di Indonesia.

Klub adalah merupakan bahagian dari Keluarga besar FIFA, oleh karena itu keprofesionalitasnya jelas terikat dan harus mengikuti aturan dan protokol FIFA. Klub harus dikelola dengan baik sesuai dengan arahan dan aturan serta protokol FIFA. Oleh karena itu, semua klub harus menjalani syarat dan rukun suatu klub Profesional yang nantinya akan menentukan posisi klub terhadap jejang dan tingkatan Klub.

Tentu saja, semua persyaratan mutlak harus dipenuhi dengan taat dan tanpa kecuali. Selain ketentuan2 tambahan yang akan menaikkan nilai dan menaikkan peringkat Klub sepakbola. Nilai dan peringkat Klub, menentukan nilai dan harga Klub dimata investor, sponsor Iklan, harga tiket dan juga nilai kontrak setiap pertandingan.

Memang semua akan terasa berat, tetapi itu hanya karena belum terbiasa saja, karena ketentuan yang ada itu, merupakan upaya penguatan Klub untuk bisa bertahan dan tetap bisa menjalankan Klub sesuai tugas dan tanggung jawab Profesinya.

Hanya keberanian untuk menjalani dan merubah diri, menjadi Klub Profesional, mesti diyakini dan diperjuangkan , hingga mencapai kepada titik tertinggi dari nilai dan harga suatu Klub.

Selama ini, kita sering mengartikan persyaratan dan peringkat Klub, sebagai beban tambahan yang akan membelenggu dan akan mengurangi kebebasan serta menghentikan kreatifitas Klub. Padahal justru keadaan yang sebenarnya malah kebalikannya, malah akan menaikkan Klub sebagai Komoditas yang pantas mempunyai harga dan nilai, sesuai dengan apa yang dilakukan Klub, dalam mempertahankan profesionalitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun