Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Pasar Gembrong yang Sukses "Digeser"

10 September 2013   13:25 Diperbarui: 13 Januari 2018   15:04 5912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harganya pun masih bisa ditawar,seperti yang diceritakan salah satu peminat dengan sekelumit ceritanya,

"Beberapa waktu lalu sebelum pindah ke Semarang, saya dan suami membawa anak-anak ke Pasar Gembrong, buat borong mainan, hitung-hitung 'upeti’ biar mereka betah di rumah baru"

"Di antara mainan yang saya beli adalah tenda-tendaan dengan terowongan penghubung. Di online shop, saya intip rata-rata dijual dengan harga Rp 270.000. Di sini, dijual dengan harga pembuka Rp 230.000. Satu kali tawar, langsung dilepas dengan harga Rp 190.000."

"Mainan lainnya adalah satu karung berisi 300 pieces balok susun semacam lego-legoan. Dari harga Rp 200.000, dilepas Rp 160.000. Lumayan, kan? Itu pun nawarnya tidak pakai ngotot (atau dengan kata lain sebenarnya bisa lebih murah lagi jika kita ‘tega’)".

Foto: Tribunnews.com
Foto: Tribunnews.com
Maka di sini tawar menawar harga masih lumrah dan tentu akan memperoleh harga yang sangat murah dibanding dengan yang ada di toko atau mal, apalagi kalau kita membeli mainan yang sejenis namun dibuat oleh penirunya, tentu dengan brand name yang berbeda, malah akan diperoleh harga yang sangat murah.

Pasar Gembrong menjadi andalan DKI Jakarta dalam memutar roda ekonomi yang khusus menyediakan mainan anak anak dengan segala jenis, dari yang termurah hingga yang termahal, bukan hanya untuk kebutuhan sendiri, namun juga tersedia dengan partai besar.

Pasar Gembrong kini berkembang menjadi salah satu ikon DKI dalam penyediaan mainan anak anak yang menjadi pusat kulakan di seluruh Indonesia, oleh karena itu maklum saja kalau harga yang ada memang sangat kompetitif, karena masih memungkinkan untuk dijual dan memperoleh keuntungan bagi pedagangnya.

Setelah Tanah Abang, barangkalai Pasar Gembrong merupakan pasar yangmemperoleh prioritas penertiban, karena sudah semakin menyita lahan dan menjadikan jalan arteri Kasablanka menjadi sangat ruwet dan macet setiap hari dan setiap saat.

Kemarin Pedagang kaki lima (PKL) Pasar Gembrong membongkar sendiri lapak tempat mereka berjualan pada Senin (9/9). Aksi kooperatif ini dilakukan puluhan PKL yang biasa berdagang di depan Pasar Gembrong, Jalan Basuki Rahmat, Cipinang Besar Utara, Cipinang, Jakarta Timur.

Kini lapak-lapak yang terbuat dari triplek dan papan itu pun tinggal berupa puing-puing. Para PKL menitipkan barang dagangan mereka ke kios-kios terdekat. Alhasil, penertiban PKL di sekitar kawasan Pasar Gembrong yang berlangsung awal pekan ini berjalan lancar.

“Penertiban berjalan lancar walaupun sebelumnya para PKL-PKL menolak untuk direlokasi,” ujar Syahdonan. Seperti dikutip dari Republika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun