jogja entah hari keberapa, depan kantor pos
ada kerumunan pemuda, semangat '45 meneriakkan keadilan
revolusi ! demokrasi ! demi rakyat ! bela rakyat !
persis didepannya ada sebaris polisi, dengan perintah atasan
jangan biarkan mereka masuk dengan cara apapun
sejauh mata memandang, wakil rakyat dengan rapat (yang kata mereka)
dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat
hiruk pikuk suana itu ada pembicaraan menarik, seorang penjual dan pengangguran
pengangguran: bu' itu koq rame-rame ada apa ya??
penjual : ada demo mas !
pengangguran: demo opo bu'?
penjual : pokoknya demo mas !
pengangguran: koq ibu' ada disini?
penjual : pokoknya kalo banyak orang pada ngumpul saya datang mas..biar jualan saya laku
datang seorang pemuda keluar dari kerumunan mendatangi mereka
pemuda : bu' ada air minum gak bu'?
penjual : ada mas....(sambil memberikan sebotoh teh)
wah mas...sering sering demo aja mas...
pemuda : iya bu' saya sedang memperjuangkan aspirasi rakyat
penjual : bukan begitu mas...biar dagangan saya cepet laku...mayan mas buat nambah penghasilan
pengangguran : mas itu demo apa to mas?
pemuda : demo kita bertujuan untuk menghapus kebijakan A
pengangguran : apa itu mas??
pemuda : yah pokoknya susah saya terangin mas....saya bingung sendiri nanti
pengangguran : kalo kebijakan A dihapus saya bisa dapet kerjaan gak ya mas kira-kira?
pemuda : ......(tidak bisa berkata apa-apa)
penjual : bisa mas ! mas nanti bawa payung yang banyak !
pengangguran: ya bu
pemuda : maksudnya?
penjual : nanti menyewakan jasa payung disini mas biar yang demo gak kepanasan....
semakin tinggi ilmu yang dimiliki
semakin besar tanggung jawab yang di bebankan
marilah kita mulai dengan
memberikan pekerjaan kepada pengangguran dan tempat yang layak bagi penjual
bukan dengan teriakan, spanduk, dan membakar ban bekas