“Sukanya karena bisa jualan barang yang inspirasinya dari grup K-Pop yang aku suka. Kalo buat duka mungkin dari vendor yang sempet diawal penjualan ada eror dan juga dipengiriman jasa kirim kadang ada masalah. Merch yang paling diminati biasanya yang bisa kepake sehari-hari. Contohnya tuh kayak pouch atau eco bag gitu. Alasannya karena selain lucu juga berguna. Menurut aku, sangat membantu perekonomian terutama bagi UMKM kecil yang berjualan lewat merch K-Pop,” kata Caesar Wulan, salah satu pelaku UMKM, pada Minggu (29/06).
Demam merchandise K-pop memang membantu dalam dunia bisnis, tetapi perlu diperhatikan oleh penggemar kebutuhan apa yang harusnya diutamakan. Membeli merchandise satu atau dua tidak masalah, apabila sampai merugikan orang lain atau diri sendiri risikonya akan sangat berbahaya.
“Risiko finansial di kalangan konsumen menurut aku pasti ada ya apalagi pembeli yang masih anak sekolah. Kadang saking suka nya sama idol kita bisa lupa diri dan ga kontrol pengeluaran. Cara sikapinya menurutku balik lagi ke diri ya harus punya rem sendiri dan selalu kontrol diri kalo semua hal ga perlu dibeli. Beli barang harus sesuai dengan kemampuan,” saran Caesar Wulan, pada Minggu (29/06).
Sebagai penggemar yang tetap ingin mendukung idolnya harus mampu untuk tidak jatuh pada perilaku konsumtif yang dapat merugikan diri sendiri. Upaya yang dapat dilakukan ialah mengontrol diri untuk tidak tergiur dengan merchandise tersebut. Penggemar harus dapat membedakan kebutuhan utama dirinya dengan yang hanya keinginan semata.
Jadi, belajarlah untuk menahan diri dari godaan merchandise supaya kamu tidak demam merchandise K-Pop yang akan merugikan dirimu sendiri. Jika merasa ingin membeli merchandise, maka pastikan kebutuhan utama sudah terpenuhi dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI