Persatuan umat, bisa jadi merupakan jargon dan isu paling laris untuk dijual di kalangan umat,utama nya umat islam.Banyak umat yang terbuai dengan jargon dan isu tersebut dan pada akhirnya meneriakan hal yang sama,menyerukan kepada semua orang untuk bersatu. Namun jargon dan isu tersebut kemudian disusun sedemikian rupa guna kepentingan politik belaka.Â
Alih-alih mempersatukan, beberapa kelompok yang menyerukan hal seperti itu lantas membuat firqah politik baru karena melihat beberapa organisasi dan komunitas islam yang lebih dulu ada tidak sanggup dan concern untuk mempersatukan umat    Â
Pada sisi lain sejarah membuktikan bahwa muncul kecenderungan negative sebagai hal yang tidak terhindarkan, dimana agama dapat pula menghadirkan"fanatisme sempit" yang setiap saat begitu mudah menimbulkan konflik social bahkan perang, seperti perang salib antara umat islam dengan umat Kristen.
Konflik antara umat Kristen dengan umat protestan di irlandia utara,unat islam dengan hindu di Kashmir terkait dengan kondisi ini Sutrisno(1997) menegaskan; perbedaan doktrin keagamaan yang kemudian berkembang rasa kebencian antar umat beragama menjadi sebab utama dari munculnya konflik.
Jadi persatuan dengan menegasikan perbedaan adalah semu belaka. Karena persatuan sejatinya adalah mempersatukan yang berbeda, bukan menyingkirkan yang berbeda dan menjadikannya seragam belaka. Keindahan persatuan justru terletak pada kemampuan menerima perbedaan dan secara lapang dada mampu bersaudara.Â
Karena jika Tuhan Yang Maha Esa saja berkehendak menciptakan perbedaan sebagai bentuk kuasa-Nya,lantas kenapa kita yang hina dina dan lemah ini malah menentang kehendak-Nya dan berusaha menseragamkan semua?.