Mohon tunggu...
Zaenal Abidin
Zaenal Abidin Mohon Tunggu... Freelancer - HMI CABANG SALATIGA

YAKIN USAHA SAMPAI

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Arti Terpenting dari Gerakan Germasi "GERILYA"

25 Februari 2020   17:30 Diperbarui: 25 Februari 2020   17:27 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang tidak mengenal Panglima Jendral Sudirman, Jendral pertama yang dimiliki oleh Indonesia. Tokoh pahlawan nasional yang mempunyai latar belakang keagamaan yang taat dan akademis yang bagus. Beliau adalah anak kandung revolusi dan dibesarkan dalam kondisi revolusi bangsa Indonesia, sehingga beliau mendapatkan gelar pahlawan revolusi.

Jendral Sudirman terkenal dengan perlawanannya dalam melakukan bela negara degan cara bergerilya. Cara yang efektif bagi seorang jendral yang selalu menjadi incaran oleh bangsa penjajah yang ingin menaklukan Indonesia kembali. Beliau selalu bergerak berpindah-pindah dalam mengelabuhi atau dalam melakukan perlawanan dengan bangsa penjajah. 

Cara seperti ini terlihat sangat berguna dan bermanfaat bagi sang revolusioner, baik untuk bangsa Indonesia ataupun pengikut sang jendral. Terbukti bahwa Indonesia tetap memegang kekuasaan di tangan Soekarno. Tampaknya penjajah kehabisan cara untuk menangkap jendral yang melakukan perlawanan dengan bergerilya pindah-pindah, sampai akhirnya penjajah terusir dari negara Indonesia

Lafran Pane sebagai penggagas sekaligus pendiri organisasi terbesar sampai saat ini, juga melakukan "GERILYA" terbukti dengan perjuangannya yang bisa dirasakan saat ini. Hasil dari perjuangan gerilya Lafran Pane adalah organisasi mahasiswa yaitu Himpunan Mahasiswa Islam. Begitulah para mahasiswa menyebut sebagai HMI, organisasi mahasiswa yang tua dan tetap eksis sampai saat ini.

Wadah bagi para mahasiswa Islam yang berjuang dalam membela dan mempertahan komitmen perjuangan negara dan keislaman. Organisasi yang dibangun dengan bersusah payah dan penuh hambatan rintangan yang harus di lalui oleh Lafran Pane. Berawal dari sosialisasi pemikirannya dari kos satu ke kos lain, dari mahasiswa satu sampai dengan perkumpulan mahasiswa. Di situlah Lafran Pane melakukan gerilya pemikirannya. 

Memang berat melakukan perjuangan bergerilya seperti Lafran Pane, tidak sedikit ucapan makian, dikucilkan dan di rendahkan. Bahkan Lafran Pane pernah di cap sebagai pemecah umat oleh orang-orang Islam. Permasalahan seperti itu bagi Lafran Pane adalah hal yang wajar bagi setiap orang yang berpandangan visioner. Pemikiran yang positif pun akan ada yang menolak, begitu juga pemikiran negatif bisa juga diterima. 

Bagi sang gerilyawan penolakan adalah makanan setiap harinya dalam melakukan kegiatannya. Bagi sang gerilyawan keberhasilan terhitung dari penerimaan pemikiran. Bagi yang tidak survive gerakan mereka akan sia-sia dan tak hasil apapun. Sang Gerilyawan ibarat Mama muda yang sedang hamil tua yang mana tinggal menunggu lahirnya saja. Keberhasilan bagi gerilyawan akan terjadi ketika usaha dan waktunya sudah tepat.

Tak ada badai yang tidak berlalu, Tak ada laut yang tak berujung, dan tak ada hujan yang tidak reda, pepatah seperti ini selalu di pegang oleh gerilyawan dalam melakukan perjuangannya. Prinsip yang kuat akan menjadi dasar perjuangan yang maksimal dan mempunyai makna hasil kesuksesan dan gambaran masa depan yang cemerlang. Menjadi gerilyawan ibarat menjadi pelaut di tengah badai dan terjangan ombak yang menderu. 

Memahami arti pentingnya gerilya pada zaman sekarang, bisa diartikan suatu gerakan yang mengandung tendensi perjuangan sesuai dengan kondisi pemuda saat ini. Sehingga pemuda yang berkualitas intelek akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia 10-15 tahun kedepan. Di bekali dengan pendidikan yang matang pemuda, akan menjadi figur yang tangguh dan hebat.

Pemuda yang mau bermigrasi bersama dalam hal pemikiran yang positif  akan membawa bagi diri dan bangsa ke arah kemajuan negaranya. Jika semua pemuda berpikiran maju dan terbuka secara sadar tidak menutup kemungkinan pemuda-pemuda sekarang akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia kelak. Sudah saatnya generasi muda, berdiri dan bangkit memimpin negeri yang kaya raya ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun